BREN Pasca-Suspensi: Masuk PPK, Saham Anjlok ke Zona Merah
Saham BREN melemah 9,88 persen ke harga 9.125, Kamis (30/5).
Fortune Recap
- Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok 9,88 persen ke harga Rp9.125 pada Kamis siang.
- BREN masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) Bursa Efek Indonesia karena kena penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari akibat aktivitas perdagangan.
- Barito Renewables Energy membagikan dividen sebesar US$49,62 juta atau sekitar Rp801,85 miliar, 46,2 persen dari laba bersih tahun buku 2023.
Jakarta, FORTUNE - Saham emiten energi baru terbarukan (EBT) Prajogo Pangestu, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) anjlok 9,88 persen ke harga Rp9.125 pada Kamis (30/5) siang.
Data IDX Mobile menunjukkan, volume transaksi atas saham BREN berjumlah 276.000 saham pada Kamis siang. Sementara itu, nilai transaksinya mencapai Rp2,51 miliar, dengan frekuensi transaksi 280 kali.
Pelemahan harga hari ini melanjutkan koreksi 10,00 persen ke harga Rp10.125 pada Rabu (29/5) sore, tepat di hari yang sama saat saham BREN resmi masuk ke dalam Papan Pemantauan Khusus (PPK) Bursa Efek Indonesia.
Efek atau saham bisa tercatat ke PPK jika memenuhi kriteria, yang secara keseluruhan ada 11. BREN sendiri masuk ke PPK karena kritereia nomor 10, yakni karena kena penghentian sementara perdagangan efek selama lebih dari satu hari bursa akibat aktivitas perdagangan.
Selama 27--28 Mei, perdagangan saham BREN disuspensi karena kenaikan harga signifikan, sebesar 47,18 persen selama tiga bulan belakangan, per 30 Mei 2024. Setelah suspensi dibuka pada 29 Mei, BREN resmi masuk PPK.
Bersamaan dengan itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,99 persen ke level 7.069,59 pada pukul 13.48 WIB.
Pembagian dividen BREN
Koreksi harga BREN juga dimulai ketika perseroan mengumumkan pembagian Dividen tunai senilai US$16,75 juta atau sekitar Rp270,68 miliar, berdasarkan kurs rupiah Bank Indonesia per 29 Mei 2024, Rp16.160.
Secara akumulatif, Barito Renewables Energy membagikan dividen sebesar US$49,62 juta (sekitar Rp801,85 miliar) atau 46,2 persen dari laba bersih tahun buku 2023 yang berjumlah US$107,4 juta (sekitar Rp1,74 triliun). Sebelum ini, BREN sudah membayarkan dividen interim senilai US$32,87 juta (sekitar Rp531,18 miliar) pada 9 Desember 2023.
Selain untuk dividen, BREN juga mencadangkan 1 persen laba, yakni senilai US$1,1 juta. Lalu, sekitar 52,8 persen laba, yang setara US$56,68 juta (sekitar Rp915,95 miliar), perseroan sisihkan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha ke depan. Salah satu rencana dalam kegiatan usaha perseroan saat ini adalah ekspansi portofolio.