Bidik Penambahan 3.500 Tenan, TBIG Siapkan Capex Rp3 T
Strategi itu bisa mendongkrak pendapatan TBIG hingga 9%.
Jakarta, FORTUNE - Emiten penyedia infrastruktur telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp3 triliun sepanjang 2022. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk menambah menara baru.
Pembangunan itu disesuaikan dengan pesanan dari operator telekomunikasi, kolokasi, dan jaringan fiber optik. Adapun, emiten menara milik Edwin Soeryadjaya dan Sandiaga Uno itu berambisi meningkatkan 3.500 tenant secara organik pada 2022.
Target itu terdiri dari 2.300 kolokasi dan 1.200 tower baru. Per akhir 2021, TBIG sendiri telah mempunyai 39.088 tenant.
“Perseroan bisa mendapatkan tambahan pendapatan sekitar 8–9 persen,” ujar Direktur Keuangan TBIG, Helmy Yusman Santoso melalui paparan publik virtual, dikutip Selasa (24/5).
Di luar ekspansi organik, perseroan membuka kemungkinan akuisisi menara milik pihak lain. “Selama ada potensi akuisisi dengan valuasi feasible serta dapat menambah nilai TBIG, maka perseroan sangat berminat untuk menindaklanjutinya,” kata Helmy.
Peluang dari konsolidasi operator
Manajemen TBIG mengidentifikasi peluang cerah berkat konsolidasi operator seluler. Secara bisnis, hal itu dapat membuat operator fokus pada ekspansi sehingga kompetisi akan kian sehat.
Bahkan secara jangka panjang, para operator diyakini bakal memiliki kondisi finansial yang mumpuni demi memperluas jangkauan infrastruktur agar kualitas layanan makin baik.
Direktur Utama TBIG, Herman Setya Budi berujar, “Perkembangan teknologi—dari 4G ke 5G—juga akan berdampak baik ke operator menara.”
Selain itu, TBIG yakin masih akan dipercaya oleh para operator seluler. Ini dikarenakan perseroan memiliki puluhan ribu menara. Hingga akhir 2021, tower TBIG telah tersebar di 20.578 situs telekomunikasi.
Pengumuman dividen TBIG
Dalam paparan publik yang sama, TBIG juga mengumumkan pembagian dividen dengan total Rp815,7 miliar untuk tahun buku 2021. Per lembar, nilai dividen TBIG mencapai Rp36 dan akan dibagikan pada 22 Juni 2022.
Menurut Helmy, keseluruhan dividen itu setara dengan 52,7 persen dari total laba bersih perseroan tahun lalu. “Angka ini meningkat dibanding dividen tahun buku 2020 yang sebesar Rp692 miliar,” katanya.
Adapun, laba bersih TBIG meroket 53,42 persen (YoY) dari Rp1 triliun ke Rp1,54 triliun pada 2021. Selain untuk dividen tunai, sekitar Rp500 juta dari laba bersih akan dialokasikan sebagai cadangan umum, sedangkan sisanya dijadikan saldo laba.