Dari Solo, Indosat Mau Bangun Pusat AI di Jayapura & Jakarta
Indosat rilis 3 platform AI di Indonesia AI Day.
Fortune Recap
- Indosat Tbk akan mendirikan pusat kecerdasan buatan di Jayapura dan Jakarta.
- Perusahaan juga mengenalkan tiga platform AI-nya, termasuk Merdeka Cloud yang didukung teknologi Nvidia dan Accenture.
- Investasi AI generatif swasta di Indonesia diperkirakan mencapai US$25 miliar pada 2023, dengan Indosat berkomitmen melatih 1 juta talenta digital.
Jakarta, FORTUNE - PT Indosat Tbk (ISAT) atau Indosat Ooredoo Hutchison akan mendirikan pusat kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di Jayapura dan Jakarta.
President Director and CEO Indosat Ooredo, Vikram Sinha mengumumkan rencana itu di panggung Indonesia AI Day, Kamis (14/11), di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta. Sebelum ini, Indosat telah mulai membuka pusat AI di Solo, Jawa Tengah.
"Kami memulai dari Solo, kami ingin melakukannya di Jakarta. Saya pun telah bicara dengan regulator, kami ingin melakukannya juga di Jayapura sehingga tak ada yang tertinggal," katanya.
Demi mendukung rencana itu, Indosat mengenalkan tiga platform AI-nya. Pertama, Merdeka Cloud, yang akan didukung dengan teknologi Nvidia dan Accenture. Indosat akan memberikan kredit GPU (Graphics Processing Units) yang setara dengan Rp30 miliar pada tahap pertama.
"Jika kami melihat minat yang lebih tinggi, kami akan meningkatkannya menjadi Rp50 miliar. Kami tak ingin membuat orang merasa terkekang. Kami harus membuka potensi penuh Indonesia," ujar Vikram.
Selain Merdeka Cloud, Indosat pun merilis IM3 Platinum, platform yang dapat menyokong penilaian kredit di bidang keuangan. Lalu yang ketiga adalah Sahabat AI, yang bermitra dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Upaya yang dilakukan Indosat dan para partner sejalan dengan data dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) ihwal kenaikan investasi yang berkaitan dengan AI generatif selama tiga tahun terakhir. Pada 2023, investasi AI generatif oleh pihak swasta berjumlah US$25 miliar, naik enam kali lipat dari 2021, yakni US$4 miliar.
Vikram menilai, data merupakan sumber daya alam baru, sehingga harus turut dilindungi dan dilestarikan. Salah satunya, melalui pemanfaatan AI. Yang mana, itu juga perlu dukungan sumber daya manusia. Untuk itu, Indosat pun berkomitmen untuk memberikan pelatihan terhadap 1 juta talenta digital di Indonesia pada 2027.
"Kecerdasan buatan tak akan efektif tanpa manusia. Investasi pada manusia lah yang akan membuka potensi penuh dari AI," ujar Vikram.