MARKET

Dibayangi 2 Sentimen Negatif, IHSG Diproyeksi Melemah Lagi

Sentimen negatif masih datang dari saham BREN.

Dibayangi 2 Sentimen Negatif, IHSG Diproyeksi Melemah LagiPerdagangan IHSG setelah lebaran. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/pras)
23 September 2024

Fortune Recap

  • IHSG diproyeksikan melemah Senin (23/9) karena koreksi mayoritas indeks di bursa Wall Street dan tekanan jual saham PT Barito Renewables Energy Tbk.
  • Kenaikan harga komoditas dan aksi beli investor asing berpotensi menjadi katalis positif bagi pasar saham.
  • Wall Street ditutup beragam setelah rally terkait pemangkasan suku bunga acuan the Fed, sementara pasar disibukan dengan data indeks sektor manufaktur di Eropa dan AS.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan kembali melemah pada Senin (23/9), dibayangi sejumlah sentimen negatif.

Tim Riset CGS International Sekuritas Indonesia menyebut, koreksi mayoritas indeks di burs Wall Street akan menjadi sentimen negatif pertama IHSG hari ini. Selain itu, peluang berlanjutnya tekanan jual di saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) karena dikeluarkan dari indeks FTSE pun diramal akan menekan laju IHSG.

Di sisi lain, kenaikan sejumlah harga komoditas seperti CPO, nikel, timah, emas, dan pulp dan berlanjutnya aksi beli investor asing berpotensi jadi katalis positif bagi pasar saham.

"IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 7.650/7.560 dan resisten 7.835/7.930," demikian menurut tim CGS International Sekuritas dalam riseth hariannya.

Enam saham pilihan CGS International Sekuritas hari ini, meliputi: AALI, LSIP, CTRA, UNTR, KIJA, dan SILO.

Sementara itu, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini ini akan bergerak di antara support 7.700, pivot 7.750, dan resisten 7.800. Daftar saham yang mereka soroti hari ini, yakni: MBMA, PGAS, JSMR, AKRA, MEDC, dan PTBA.

Wall Street ditutup beragam di Jumat (20/9) setelah catatkan rally terkait dengan pemangkasan sukubunga acuan the Fed. S&P 500 terkoreksi 0,36 persen, ketika rilis ekspektasi kenaikan laba bersih konstituen S&P 500 sebesar 4,6 persen (YoY) di kuartal III 2024 (FactSet). Pasar kemungkinan memanfaatkan peluang profit taking di Jumat (20/9). Meski demikian, secara mingguan, indeks-indeks Wall Street masih ditutup di area positif.

Di awal pekan, pasar disibukan dengan data indeks sektor manufaktur September 2024 di Eropa dan AS. Kondisi sektor manufaktur di Eropa diperkirakan cenderung stagnan dibanding bulan sebelumnya, sementara di AS diperkirakan membaik di September 2024.

Masih dari eksternal, pasar juga akan mencermati pidato dari sejumlah petinggi ECB dan the Fed, termasuk Jerome Powell (26/9) pasca pemangkasan suku bunga acuan terakhir pada pekan ini.

Sementara data ekonomi domestik di pekan terakhir September 2024 relatif minim. Dengan demikian, pasar kemungkinan masih akan fokus pada sentimen pemangkasan suku bunga BI yang juga diluar ekspektasi pasar.

"Minimnya data ekonomi domestik kemungkinan akan dimanfaatkan pasar sebagai validasi profit taking lanjutan di pekan ini. Pullback yang terjadi merupakan kondisi normal mengingat indikasi overbought dan tercapainya target flag di 7.700," jelas Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.