Fortune Recap
- IHSG diproyeksi menguat pada Senin (20/1) setelah naik 0,66 persen di level 7.154,65 pada Jumat (17/1).
- Analisis menunjukkan IHSG dapat melanjutkan tren naik menuju 7.301 dengan resisten terdekatnya di level 7.231.
- Stimulus fiskal dan moneter dari Tiongkok dan Indonesia diyakini mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2025.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksi menguat pada Senin (20/1), setelah ditutup naik 0,66 persen di level 7.154,65 pada Jumat (17/1).
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memperkirakan IHSG dapat melanjutkan tren naik menuju 7.301 jika berhasil melewati level 7.231 sebagai resisten Fibonacci terdekatnya. "Sementara itu, IHSG cenderung akan melanjutkan pergerakan sideways jika tetap berada di bawah 7.197," jelas Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG berada di 7.093, 7.022, 6.931, dan 6.875. Sementara level resistennya berada di 7.197 sampai dengan 7.231, 7.301, dan 7.402. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di antara level 7.120 dan 7.200. Daftar saham pilihannya adalah ACES, AMRT, ASII, GOTO, dan INCO.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas (Phintas) memperkirakan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.050, pivot 7.100, dan resisten 7.150. Saham-saham pilihan tim Phintas, terdiri dari: CPIN, ESSA, TINS, BRIS, MAPI, dan AMRT.
IHSG menguji resisten 7.130 pada Jumat (17/1). Akan tetapi, pola doji yang terbentuk (17/1) mengindikasikan kerawanan IHSG terhadap koreksi di awal pekan ini. Dengan demikian, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam di 7.100 sampai dengan 7.150 di Senin (20/1).
"Sementara untuk sepekan ke depan, IHSG masih berpeluang lanjutkan pola minor bullish reversal," kata Head of Research Phintas, Valdy Kurniawan dalam risetnya.
IHSG ditopang ekspektasi dampak positif dari perbaikan ekonomi Tiongkok terhadap ekonomi Indonesia, khususnya kinerja ekspor. Tiongkok catat pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen (YoY) di kuartal IV 2024, jauh lebih tinggi dari perkiraan di 5,0 persen (YoY) dan naik dari 4,6 persen (YoY) di kuartal III 2024. Stimulus fiskal dan moneter diyakini mendorong berlanjutnya tren tersebut di kuartal I 2025.
Dari dalam negeri, stimulus fiskal dan moneter di awal 2025 diyakini menopang pertumbuhan ekonomi dari sisi konsumsi rumah tangga dan belanja Pemerintah. Pasar nampaknya mulai optimis terhadap potensi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen di kuartal I 2025. Data-data terbaru Desember 2024 juga membangun keyakinan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 yang lebih baik dari perkiraan.