Emiten Migas Bakrie Resmi Kuasai Blok Gas Sengkang
Sengkang mengoperasikan 380 miliar kaki kubik cadangan 2P.
Fortune Recap
- PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) menguasai seluruh hak partisipasi di blok gas Sengkang melalui anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ).
- Perjanjian Jual Beli antara EEJ, Energy World Corporation Ltd (EWC), dan Ventures Holdings Pty Ltd (VH) meliputi akuisisi kepemilikan saham di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG).
- KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PLN dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari, dan ENRG akan meneruskan upaya mengembangkan bisnis baik secara organik maupun akuisisi.
jakarta, FORTUNE - Emiten minyak dan gas (migas) Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), resmi menguasai seluruh hak partisipasi di blok gas Sengkang.
Energi Mega Persada, melalui anak usahanya, PT EMP Energi Jaya (EEJ), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli pada 10 Oktober 2024 dengan Energy World Corporation Ltd (EWC) dan Ventures Holdings Pty Ltd (VH) terkait kepemilikan di Energy Equity Holdings Pty Ltd (EEH) dan Epic Sulawesi Gas Pty Ltd (ESG).
Menurut Direktur Utama ENRG, Syailendra S. Bakrie, perjanjian tersebut meliputi Akuisisi kepemilikan saham di EEH dan ESG. Kedua perusahaan memegang 100 persen saham Energy Equity Epic (Sengkang) Pty Ltd (EEES). Adapun, EES memiliki 51 persen hak partisipasi dalam KKS (Kontrak Kerja Sama) Sengkang.
Untuk sekarang, KKS Sengkang memiliki kontrak dengan PT PLN (Persero) dengan kapasitas produksi sekitar 50 juta kaki kubik gas per hari. Dalam hal ini, PLN berperan sebagai pembeli utama. Blok gas di Sulawesi Selatan itu mengoperasikan sekitar 380 miliar kaki kubik gas cadangan 2P (cadangan gas terbukti dan terukur).
Saat ini, ENRG, lewat anak usaha lainnya (PT Energi Maju Abadi), telah mempunyai 49 persen hak partisipasi di KKS Sengkang.
"Setelah penyelesaian transaksi jual beli yang diharapkan terjadi pada 31 Oktober 2024, akuisisi atas EEH dan ESG oleh EEJ akan menyebabkan KKS Sengkang terkonsolidasi secara penuh ke dalam EMP," jelas Syailendra dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (15/10).
Ke depan, Energi Mega Persada pun akan meneruskan upaya mengembangkan bisnis baik secara organik maupun akuisisi.
Pada Selasa siang, saham ENRG menguat 0,88 persen ke harga Rp230, setelah dibuka di level Rp228. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas ENRG berjumlah 163 juta saham, dengan nilai transaksi Rp38,1 miliar, dan frekuensi transaksi 3.720 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham ENRG tercatat melemah 1,71 persen. Sementara dalam sebulan ini, ENRG telah menguat 15 persen.