Indocement (INTP) Resmi Investasi 20% di JV dengan Amita Group
Penyertaan modal INTP bernilai Rp2 miliar.
Fortune Recap
- Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) melakukan investasi penyertaan modal sebesar Rp2 miliar di PT Amita Prakarsa Hijau (APH).
- Investasi tersebut setara dengan 20 persen dari jumlah modal APH yang akan memproduksi bahan bakar dan material alternatif dari pengolahan limbah industri dan/atau rumah tangga.
- INTP juga merilis produk baru jenis TR-18 atau mortar sebagai perekat bata ringan dengan target kapasitas produksi 180.000 ton per tahun.
Jakarta, FORTUNE - Emiten semen Tiga Roda, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), melakukan Investasi penyertaan modal di PT Amita Prakarsa Hijau (APH) sebesar Rp2 miliar, perusahaan kongsi dengan Amita Group asal Jepang.
Penyertaan modal itu dilakukan melalui anak usaha perseroan, PT Sari Bhakti Sejati (SBS). Nilai investasi tersebut setara dengan 20 persen dari jumlah modal APH.
Menurut Corporate Secretary Indocement Tunggal Prakarsa, Dani Handajani, APH adalah perusahaan yang akan memproduksi bahan bakar dan material alternatif dari pengolahan limbah industri dan/atau rumah tangga. Nantinya, hasil olahan itu akan dipasok ke perusahaan semen dan perusahaan lain.
"Proyek ini berkontribusi terhadap pengurangan gas rumah kaca dalam produksi semen melalui penggunaan bahan baku dan bahan bakar alternatif," jelas Dani dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Rabu (9/10).
Ia menambahkan, investasi itu bukan transaksi material. Selain itu, tak ada dampak signifikan dari penyertaan modal tersebut terahdap kegiatan operasional, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.
Selain INTP, pihak lain yang juga terlibat dalam penyertaan modal APH adalah PT Amita Tamaris Lestari (ATL). Adapun, ATL tak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan ataupun SBS. Dikutip dari situs web Amita Holdings Co. Ltd., ATL adalah perusahaan patungan antara Amita Circular Design Sdh. Bhd. dan PT Tamaris Prima Energi milik Tamaris-Moya Group dan bagian dari Salim Group. Porsi kepemilikanya adalah 60 persen banding 40 persen.
Peluncuran produk baru
Sebelum ini, INTP juga baru saja merilis produk baru jenis TR-18 atau mortar yang berfungsi sebagai perekat bata ringan setelah melalui proses formulasi baru.
Target kapasitas produksi dari semen mortar abu-abu itu adalah 180.000 ton per tahun, bersama dengan kapasitas mortar abu-abu lainnya. Target pangsa pasarnya sendiri adalah area Jabodetabek dan wilayah Jawa Barat lain.
Adapun, bahan baku dari produk TR-18 berasal dari tambang di Citeureup dan Sukabumi. Sementara itu, proses produksi dilakukan di Kompleks Pabrik Citeureup.
Saham INTP menguat 0,72 persen ke harga Rp6.950 pada akhir perdagangan sesi pertama, Rabu. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksinya berjumlah 309.000 saham, dengan nilai transaksi Rp2,14 miliar dan frekuensi transaksi 394 kali.