Investor Waspada! IHSG Rawan Turun ke Area Support 7.500-an
Kemarin, IHSG juga ditutup melemah.
Fortune Recap
- IHSG rawan melemah setelah ditutup 0,48% lebih rendah di level 7.569,85 pada Rabu (30/10).
- Indikator MACD memperlihatkan sinyal death cross dan IHSG diprediksi bergerak di antara support 7.510 dan resisten 7.585.
- Pasar merespons data sektor tenaga kerja AS yang menunjukkan perlambatan penyerapan tenaga kerja di Oktober 2024.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) rawan kembali melemah pada Kamis (31/10), setelah ditutup menurun 0,48 persen di level 7.569,85 pada Rabu (30/10).
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG berada di atas support Fibonacci 7501, yang mana penembusan di bawahnya akan membuka
jalan untuk menguji kembali support fraktal 7.449.
"Sementara itu, IHSG diperkirakan akan mengalami rebound apabila masih berada di atas level 7.501," tulis Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG berada di 7.501, 7.449, dan 7.386. Di sisi lain, level resisten IHSG hari ini ada di di 7.666, 7.752, 7.810, dan 7.850. Berdasarkan indikator, MACD memperlihatkan sinyal death cross.
Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bergerak di antara support 7.510 dan resisten 7.585. Daftar saham pilihannya adalah AMRT, AKRA, BBNI, BMRI, dan INCO.
IHSG memasuki support area 7.500–7.550
Mirip dengan Binaartha Sekuritas, Phintraco Sekuritas pun memprediksi IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.500, pivot 7.550–7.580, dan resisten 7.630.
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG membentuk pola doji ketika memasuki batas atas area support 7.550 pada Rabu (30/10). Bersamaan dengan pola doji tersebut, negative slope pada Stochastic RSI mulai menyempit.
Kondisi itu disebut mengindikasikan potensi konsolidasi pada batas bawah support 7.500. "Kami memperkirakan 7.500 menjadi bottom level dari minor bearish reversal yang tengah berlangsung," demikian catatan Valdy dalam riset hariannya.
Pasar akan merespons data sektor tenaga kerja terbaru di Amerika Serikat yang menunjukan perlambatan penyerapan tenaga kerja di Oktober 2024. Hal itu berpotensi menjaga peluang pemangkasan suku bunga acuan dalam FOMC pekan depan (9/11). CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan 25 bps mencapai 97,6 persen pada FOMC tersebut.
Dari dalam negeri, realisasi kinerja keuangan sejumlah perusahaan bluechip, khususnya bank yang relatif solid di 9 bulan awal 2024 tampaknya belum mampu meredam aksi jual.
Valdy berujar, "Pasar masih mengantisipasi pengumuman hasil review MSCI pada 7 November 2024."
Dus, saham-saham yang dapat diperhatikan pada Kamis (31/10), antara lain: MEDC, MDKA, MYOR, ASII, dan PSAB.