KGI Sekuritas Rilis 2 Waran Terstruktur, Underlying Big Caps
Underlying waran terstruktur KGI Sekuritas: BBCA dan TLKM.
Fortune Recap
- PT KGI Sekuritas Indonesia menerbitkan dua waran terstruktur dengan underlying saham BBCA dan TLKM.
- BBCAHDCF5A naik 2,38% menjadi Rp43, sementara TLKMHDCF5A stagnan di harga Rp45 per unit.
- KGI Indonesia berencana memperkenalkan 100 waran terstruktur sepanjang 2024, dengan target penerbitan efek sebanyak 230.
Jakarta, FORTUNE - PT KGI Sekuritas Indonesia menerbitkan dua Waran Terstruktur, Jumat (19/7), dengan underlying atau saham dasar dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM).
Keduanya adalah BBCAHDCF5A dan TLKMHDCF5A. Pada sesi perdagangan I, BBCAHDCF5A menguat 2,38 persen dari harga penawaran Rp42 per unit, menjadi Rp43, sedangkan TLKMHDCF5A stagnan di harga penawaran Rp45 per unit.
"Hampir enam bulan lebih dari proses awal sampai dengan internalisasi kami juga, hari ini saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang membantu untuk mengenalkan produk ini," kata Presiden Direktur PT KGI Sekuritas Indonesia, Antony saat seremoni pencatatan waran terstruktur itu.
Waran terstruktur tersebut akan jatuh tempo pada 20 Januari 2025, memberikan jangka waktu investasi selama 6 bulan. Saat IPO, harga pelaksanaan TLKMHDCF5A ditetapkan pada angka Rp3000 atau dalam kondisi in the money (ITM). Apa artinya? Harga acuan saham dasar lebih
tinggi dibanding harga pelaksanaan.
Sementara itu, harga pelaksanaan BBCAHDCF5A ditetapkan pada angka Rp 10.000 atau dekat dengan harga saham dasar.
Ke depannya, KGI Indonesia berencana memperkenalkan 100 waran terstruktur sepanjang 2024. Ambisi itu tak lepas dari pertumbuhan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) dan jumlah penerbitan waran terstruktur sejak pertama kali muncul pada September 2022.
Direktur Penilaian Bursa BEI, I Gede Nyoman Yetna melaporkan, RNTH waran terstruktur pada 2023 mencapai Rp3,4 miliar, naik 30,8 persen (YoY) dari Rp2,6 miliar pada 2022.
"Waran terstruktur pertama kali diterbitkan pada 19 September 2022. Dari 13 pencatatan pada 2022, berkembang jadi 182 pencatatan baru pada 2023," kata Nyoman di kesempatan yang sama.
Adapun, BEI memproyeksikan target penerbitan efek sebanyak 230 sepanjang 2024. Bukan hanya dari saham, melainkan efek lain juga, termasuk waran terstruktur. Sampai saat ini, BEI mencatat ada 5 penerbit waran terstruktur, itu mencakup KGI Sekuritas Indonesia.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih ada 103 pipeline penawaran umum dengan estimasi nilai indikatir Rp30,02 triliun sepanjang 2024. Itu terdiri dari IPO; PUT; EBUS; hingga PUB EBUS Tahun I, II, dan seterusnya.