Laba BEI Hampir Rp1 T pada 2022, Modal Dasar Naik Jadi Rp1,5 T
BEI menggelar RUPST pada Rabu, 28 Juni 2023.
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pendapatan usaha konsolidasi Rp2,51 triliun pada 2022, naik 9,6 persen (YoY) dari 2021 yang hanya Rp2,29 triliun.
Secara keseluruhan, total pendapatannya mencapai Rp2,91 triliun, naik 10,5 persen (YoY) dari Rp2,63 triliun. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengatakan bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban BEI juga naik 11 persen (YoY) menjadi Rp1,69 triliun.
Bagaimana dengan laba bersih? BEI melaporkan kenaikan 9,9 persen (YoY) menjadi Rp968,74 miliar pada 2022.
Total asetnya bernilai Rp10,87 triliun, tumbuh 15,1 persen (YoY) dari 2021. Sementara itu, liabilitasnya naik 14,1 persen (YoY) menjadi Rp3,94 triliun. Begitu pula dengan ekuitas yang meningkat 15,6 persen (YoY) menjadi Rp6,93 triliun.
Pada 2022, BEI merekam 59 perusahaan tercatat saham baru dengan total pendanaan Rp33,1 triliun. Selain saham, ada pula satu penerbitan ETF baru, 13 emisi waran terstruktur, 9 emisi obligasi dan sukuk dari penerbit baru, dan 122 emisi obligasi dan sukuk dari penerbit yang sebelumnya pernah menerbitkan obligasi/sukuk.
Kinerja tersebut BEI umumkan setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Rabu (28/6). Selain melaporkan kinerja, para pemegang saham pun membahas agenda lain. Berikut ulasannya.
Agenda RUPST BEI lain
Investor juga memberi lampu hijau bagi BEI untuk melakukan penarikan kembali untuk menghapus satu saham treasury stock yang mengakibatkan penurunan modal ditempatkan dan disetor perseroan. Itu menyebabkan modal disetor perseroan turun dari Rp14,04 miliar menjadi Rp13,90 miliar.
Lebih lanjut, pemegang saham BEI menyetujui penambahan modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor melalui kapitalisasi saldo laba ditahan. Caranya, dengan meningkatkan nilai nominal saham sesuai persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Modal dasar akan meningkat menjadi Rp1,5 triliun, dari sebelumnya Rp27 miliar. Selain modal dasar, modal disetor perseroan juga diusulkan naik dari Rp13,90 miliar menjadi Rp772,50 miliar.
Selain itu, BEI juga membentuk cadangan wajib atas saldo laba sebesar 20 persen dari modal disetor, yakni Rp2,80 miliar.
Ada 5 agenda RUPST BEI 2023, yaitu:
- Persetujuan atas Laporan Tahunan termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris dan Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2022.
- Persetujuan Penyisihan Cadangan Wajib Perseroan Tahun Buku 2022.
- Penunjukan Akuntan Publik Perseroan untuk Tahun Buku 2023.
- Perubahan Permodalan Perseroan berupa: a. Penarikan Kembali dan Penghapusan Saham yang Telah Dibeli Kembali oleh Perseroan; dan b. Penambahan Modal Dasar dan Modal Disetor Perseroan.
- Perubahan Anggaran Dasar Perseroan.