MARKET

Laba Naik dan Usul Dividen Tinggi, Saham Astra Menghijau

ASII usul dividen Rp640 per saham di 2022.

Laba Naik dan Usul Dividen Tinggi, Saham Astra MenghijauIlustrasi Astra International (dok.Indonesiainvestment.com)
28 February 2023

Jakarta, FORTUNE - PT Astra International Tbk (ASII) berniat mengusulkan pembagian dividen 2022 sejumlah Rp640 per saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) April 2023. 

Adapun, itu meliputi dividen final senilai Rp552 per saham, yang lebih tinggi dari usulan sebelumnya. Lalu, pada Oktober 2022, perseroan pun telah membagikan dividen interim senilai Rp88 per saham.

Usulan dividen itu naik karena naiknya harga batu bara pada 2022 ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dus, itu memungkinkan anak usaha Astra International, PT United Tractors Tbk mengajukan pembagian dividen lebih tinggi dalam RUPST. 

"Kepastian mengenai jumlah dividen yang akan dibagikan ini akan tetap tunduk pada adanya persetujuan dari RUPST," kata Corporate Secretary, Gita Tiffani Boer dalam keterbukaan informasi, Selasa (28/2).

Di perdagangan sesi pertama hari ini, saham ASII naik 6,47 persen ke harga Rp6.175 ketika IHSG terkoreksi 0,09 persen.

Kinerja Astra International sepanjang 2022

Belanja modal dan investasi konsolidasian ASII sendiri mencapai Rp26,40 triliun pada 2022, dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Ke depannya, Astra merencanakan terus menginvestasikan modal signifikan di Indonesia sejalan dengan prioritas strategis melalui pertumbuhan dan akuisisi organik.

Gita menambahkan, "Kami tetap yakin akan potensi pertumbuhan jangka panjangnya dan neracanya yang kuat, sehingga dapat mengembalikan sebagian excess capital kepada pemegang saham."

Pada 2022, ASII mencetak laba sejumlah Rp28,94 triliun, naik dari Rp20,19 triliun sepanjang 2021. Sementara itu, laba per sahamnya mencapai Rp715, lebih tinggi dari periode tahun 2021 yang hanya Rp499 per lembar. Sejalan dengan laba, pendapatan bersih Astra International pun bertumbuh dari Rp233,48 triliun menjadi Rp301,37 triliun. 

Selain itu, terdapat penyesuaian nilai wajar investasi Astra di PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) yang terpangkas Rp1,54 triliun. 

Bersamaan dengan itu, beban penjualan Astra pun naik dari Rp10,75 triliun menjadi Rp11,52 triliun. Begitu pula dengan beban umum dan administrasinya yang naik menjadi Rp16,36 triliun, dari Rp14,74 triliun serta beban pajak penghasilan sejumlah Rp9,97 triliun.

Jumlah asetnya mencapai Rp413,29 triliun, lebih tinggi dari 2021, yakni Rp367,31 triliun. Pun begitu dengan liabilitas sejumlah Rp169,57 triliun, yang naik dari Rp151,69 triliun serta ekuitas yang bertumbuh dari Rp215,61 triliun menjadi Rp243,72 triliun.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.