Per November 2024, Nilai Kontrak WSBP Capai 97% dari Target
Nilai kontrak baru WSBP per November capai Rp2,22 triliun.
Fortune Recap
- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) meraih nilai kontrak baru 97% dari target tahunan 2024 per November.
- 66% proyek berasal dari pelanggan eksternal, sementara 34% dari internal PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
- Kontribusi signifikan berasal dari proyek besar di sektor konstruksi, infrastruktur, dan pembangunan gedung.
Jakarta, FORTUNE - Emiten anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), meraih nilai Kontrak baru sebesar 97 persen dari target tahunan 2024 per November.
Pada periode ini, komposisi proyek mayoritas berasal dari pelanggan eksternal (pemerintah, BUMN/BUMD dan perusahaan swasta lainnya) sebesar 66 persen. Di sisi lain, perolehan dari internal (PT Waskita Karya (Persero) Tbk) berjumlah 34 persen.
Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, nilai kontrak baru itu mencapai Rp2,22 triliun, dari target Rp2,3 triliun. Kontribusi signifikan berasal dari proyek besar di sektor konstruksi, infrastruktur, dan pembangunan gedung.
Salah satunya, proyek Pembangunan Jalan Tol Ciawi–Sukabumi Seksi 3B dengan nilai kontrak Rp187 miliar, yang melibatkan suplai beton precast dan readymix. Tujuannya, meningkatkan konektivitas transportasi di Jawa Barat dalam sektor transportasi massal.
"Pada proyek milik WSKT ini, WSBP menyuplai readymix sebesar 113.093 meter kubik dan PC-I Girder sebanyak 476 batang pada proyek pembangunan Tol Bocimi Seksi 3B yang ditargetkan selesai pada 25 Desember 2025," jelas Fandy dalam keterangannya, Jumat (27/12).
Tak hanya itu, Waskita Beton Precast pun memasok produk-produk beton untuk proyek LRT Jakarta Fase 1B Velodrome–Manggarai senilai Rp152,5 miliar. Adapun, produk WSBP pasok untuk proyek itu adalah 792 batang PC-I Girder, 254 batang PC-U Girder, serta readymix dengan volume sejumlah 43.269 meter kubik.
Di luar bidang infrastruktur, perseroan pun terlibat dalam sektor pendidikan melaui proyek Gedung Universitas Persatuan Islam (UNIPI) yang didapatkan dari Ditjen Cipta Karya PUPR senilai Rp105,5 miliar, dengan lingkup kerja jasa konstruksi. Dalam proyek ini, perseroan berperan sebagai kontraktor utama, yang mengerjakan hal-hal seperti persiapan dan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3), pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, plumbing, infrastruktur, serta lansekap.
Selain itu, proyek Tembok Penahan Jembatan Enim I-II di Sumatera Selatan senilai Rp71,8 miliar menjadi salah satu bentuk kontribusi WSBP dalam meningkatkan infrastruktur transportasi logistik di area tambang dan milik PT Bukit Asam.
“Kami terus berinovasi dalam setiap lini bisnis kami untuk memastikan kualitas terbaik bagi para pelanggan dan mitra kerja kami,” ujar Fandy.