Petrosea Dirikan Anak Usaha Baru, Bergerak di Infrastruktur
Ini bagian dari rencana strategis dalam hal ekspansi bisnis.
Fortune Recap
- PT Petrosea Tbk mendirikan anak usaha baru, PT PIN, sebagai sub-holding infrastruktur.
- PT PIN akan mendukung ekspansi bisnis dan jaringan usaha Petrosea.
- Petrosea mengalokasikan belanja modal Rp6 triliun untuk investasi peralatan pertambangan.
Jakarta, FORTUNE - PT Petrosea Tbk (PTRO) yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu mendirikan anak usaha baru PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PT PIN).
"PT PIN didirikan sebagai perusahaan sub-holding untuk menunjang aktivitas holding dan konsultasi manajemen di bidang infrastruktur," kata Sekretaris Perusahaan Petrosea, Anto Broto dalam keterbukaan informasi, Selasa (22/10).
Lebih lanjut, pendirian PT PIN akan berdampak positif terhadap perseroan, dengan menunjang kegiatan usaha dan memperluas jaringan usaha sebagai bagian dari rencana strategis Ekspansi usaha PTRO.
Adapun, susunan pemegang saham PT PIN mencakup: PT Petrosea Tbk (99,90 persen) dan PT Rekakarsa Karya Nusantara (0,10 persen).
Pendirian PT PIN sendiri dinyatakan dalam akta per tanggal 30 September 2024. Namun, pendirian resmi anak usaha itu tercatat pada 8 Oktober 2024.
Investasi peralatan tambang demi dukung ekspansi
Sebelum ini, Petrosea juga telah mengumumkan ihwal investasi peralatan pertambangan baru sebagai realisasi dari ekspansi bisnis, dengan mengalokasikan belanja modal Rp6 triliun atau US$400 juta. Investasi untuk fase pertama sudah diperoleh dari PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Trakindo Utama, PT Indotruck Utama, PT Indo Traktor Utama, dan PT Eka Dharma Jaya Sakti.
"Pembelian peralatan pertambangan ini dilakukan untuk mendukung proyek-proyek jasa penambangan baru, serta sebagai langkah antisipasi pengembangan dan keberlanjutan usaha di masa mendatang,” ujar Mining and Mine Services Director Petrosea, Iman Darus Hikhman pada awal Oktober 2024.
PTRO telah melaksanakan aktivitas first cut operations di beberapa proyek jasa penambangan baru yang berlokasi di daerah Kalimantan Tengah. Dengan pelaksanaan aktivitas first cut operations, maka kegiatan operasional penambangan di proyek-proyek tersebut sudah dimulai.
Aktivitas first cut operations di proyek jasa penambangan untuk PT Multi Tambangjaya Utama di Kabupaten Barito Selatan telah digelar pada 2 September 2024. Sementara itu, proyek jasa penambangan life of mine untuk PT Pasir Bara Prima di Kabupaten Kapuas juga telah melakukan aktivitas first cut pada 8 September 2024. Selain itu, aktivitas first cut juga telah dilakukan di beberapa proyek baru jasa penambangan di daerah Kalimantan Tengah.