Fortune Recap
- IHSG berpotensi berbalik ke momentum bullish setelah melemah 2,63% selama seminggu terakhir.
- Stochastic RSI berpeluang membentuk golden cross pada area oversold, menjaga potensi pola triangle sebagai indikasi kembali ke bullish momentum.
- Saham bank besar mulai mencatatkan rebound teknikal, dipicu oleh keyakinan pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada November dan Desember 2024.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) berpotensi berbalik ke momentum bullish pada Jumat (1/11), setelah melemah 2,63 persen selama seminggu terakhir.
Menurut Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, IHSG terindikasi menemukan bottom level dari minor bearish reversal di rentang 7.550, dengan tolerasi sampai dengan 7.500. Konfirmasi rebound menuju 7.606–7.610 akan memvalidasi indikasi itu.
Secara teknikal, ia menilai, Stochastic RSI berpeluang membentuk golden cross pada area oversold. "Dengan demikian, IHSG menjaga potensi membentuk pola triangle sebagai indikasi kembali ke bullish momentum," demikian catatan Valdy dalam riset hariannya.
Adapun, saham-saham bank berkapitalisasi besar yang terkoreksi dalam seminggu terakhir mulai mencatatkan rebound teknikal pada Kamis (31/10). Landasan kondisi itu adalah keyakinan pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada November dan Desember 2024. Itu tergambar dari peluang pemangkasan pada November 2024 masih di atas 95 persen berdasarkan CME FedWatch Tools, walau data ekonomi terbaru di AS relatif beragam.
Valdy menambahkan, "Survei yang sama menunjukkan peluang pemangkasan lanjutan sebesar 69,7 persen pada Desember 2024."
Sementara itu, dari dalam negeri, faktor utama yang menjadi sentimen IHSG masih berhubungan dengan realisasi kinerja keuangan kuartal III 2024 para emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mayoritas saham bluechip telah merilis kinerja keuangan kuartal III 2024 pada pekan ini, yang mana sebagian besar relatif sesuai dengan ekspektasi pasar.
Phintraco Sekuritas sendiri memprediksi IHSG hari ini akan melaju di antara support 7.500, pivot 7.550–7.580, dan resisten 7.630. Daftar saham pilihannya adalah PTBA, PGAS, MBMA, CPIN, dan SCMA.
Pilarmas Investindo Sekuritas sebelumnya melaporkan, para pelaku pasar lebih berhati-hati jelang peluncuran data ketenagakerjaan non farm payrolls AS pada Jumat (1/11) waktu setempat. Ditambah dengan adanya pemilihan presiden AS pada Selasa (5/11), juga keputusan kebijakan The Fed pada Kamis minggu depan.
Kemarin, daftar saham yang mengalami penguatan terbesar, di antaranya: ISAT, MBMA, PTBA, PGAS, dan UNTR. Sementara itu, saham-saham yang terkoreksi signifikan sepanjang perdagangan kemarin, yakni: MAPI, GOTO, AMRT, AKRA, dan TLKM.