Resmi! Dharma Polimetal (DRMA) Bagi Dividen Rp36,4/Saham
Dharma Polimetal target pertumbuhan pendapatan 10% di 2024.
Fortune Recap
- PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) bagikan dividen tunai Rp36,4 per saham untuk tahun buku 2023, naik Rp16 dari tahun sebelumnya.
- Dharma Polimetal sepakat memberi dividen total Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham, yang membayarkan dividen sebesar 28% dari laba bersih.
- Pada 2024, Dharma Polimetal bidik pertumbuhan pendapatan 10%, tergolong konservatif karena kondisi industri otomotif yang melemah.
Jakarta, FORTUNE - Emiten manufaktur komponen otomotif, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), membagikan Dividen tunai sebesar Rp36,4 per saham untuk tahun buku 2023, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis (25/4).
"Dibandingkan tahun lalu yang sekitar Rp20 per saham, ada kenaikan sekitar Rp16 per saham," kata Presiden Direktur Dharma Polimetal, Irianto Santoso dalam paparan publik virtual.
Jika ditotal, maka Dharma Polimetal sepakat memberi dividen sejumlah Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.
Secara rasio, perusahaan terbuka yang terafiliasi dengan Grup Triputra milik TP Rachmat itu membayarkan dividen sebesar 28 persen dari laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023, yakni Rp611,75 miliar. Raihan laba itu pun melejit 55,20 persen (YoY) dari 2022.
Menanggapi kabar pembagian dividen, saham DRMA menguat 2,08 persen ke harga Rp980 pada Kamis pukul 13.49 WIB.
Target bisnis DRMA di 2024
Pada 2024 ini, Dharma Polimetal membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 10 persen. Itu merupakan target yang tergolong konservatif. Menurut Irianto, keputusan itu diambil sebagai bagian dari penerapan prinsip kehati-hatian di tiap kebijakan perseroan dan juga kondisi industri.
Ihwal kondisi industri, pada kuartal I 2024, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan, penjualan mobil wholesales mencapai 215.069 unit, melemah 23,9 persen (YoY) dari 282.601 unit. Itu karena sejumlah faktor ekonomi makro, termasuk pertumbuhan ekonomi, fluktuasi nilai tukar rupiah, dan suku bunga acuan yang masih tinggi.
"Menurut perhitungan kami, pertumbuhan pendapatan Perseroan akan didorong oleh kompetensi kami dalam mendapatkan model baru dan pangsa pasar baru, serta optimalisasi dari QCD (quality cost delivery)," ujar Irianto dalam keterangannya, Kamis.
Selain itu, guna mendukung pertumbuhan jangka panjang dalam industri kendaraan listrik, Dharma Group telah menyiapkan produk battery pack dan BLDC (Brushless Direct Current) Motor. Ke depan, produk-produk itu akan dipasok kepada salah satu merek sepeda motor di Indonesia, serta digunakan untuk sepeda motor konversi yang dihasilkan oleh Dharma Group.
Adapun, pada 2023 lalu, perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp5,54 triliun, melesat 42 persen (YoY) dari penjualan pada 2022.