Rupiah Diproyeksi Terapresiasi, IHSG Bisa Menguat Lagi
Sentimen IHSG hari ini juga datang dari pasar regional.
Fortune Recap
- IHSG diprediksi menguat setelah ditutup naik 1,36 persen ke harga 7.179,83 kemarin.
- Analis memproyeksikan IHSG berpeluang uji resisten 7.200 pada Kamis (16/5).
- Sentimen pasar terhadap peningkatan peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed dan realisasi pertumbuhan ekonomi Jepang dapat berdampak pada aliran modal Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat pada Kamis (16/5), setelah ditutup naik 1,36 persen ke harga 7.179,83 kemarin.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan IHSG sudah menembus ke atas resisten minor 7.178 untuk membuka peluang melanjutkan tren kenaikan sebelumnya, menuju resisten penting di 7.290.
Adapun, level support IHSG berada di 7.071, 7.000, 6.903, dan 6.853. "Sementara level resistennya di 7.290, 7.330, dan 7.391," kata Ivan dalam riset harian kepada Fortune Indonesia.
Menurutnya, berdasarkan indikator MACD, itu menandakan momentum bullish. Saham-saham yang ia soroti hari ini, meliputi: ADRO, MEDC, PGEO, PTBA, dan UNTR.
Di sisi lain, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan IHSG memperoleh arahan positif dari mayoritas pergerakan indeks global di perdagangan kemarin. Ia pun memproyeksikan IHSG berpeluang uji resisten 7.200 pada Kamis (16/5).
"Secara teknikal, penguatan di Rabu (15/5) mendorong pelebaran positive slope pada MACD yang memvalidasi pembentukan golden cross di pivot level pada Stochastic RSI," jelas Valdy dalam riset hariannya.
Valdy pun memperkirakan IHSG bergerak di antara support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.200. Apa saja sentimennya?
Menurutnya, laju IHSG pada hari ini akan merefleksikan respon pasar terhadap peningkatan peluang pemangkasan suku bunga acuan The Fed pada FOMC September 2024. Selain itu, nilai tukar rupiah diperkirakan menguat dalam jangka pendek atau setidaknya memperkuat rupiah di bawah Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS).
"Saham-saham rate-sensitive, khususnya di sektor perbankan dapat kembali diperhatikan," kata Valdy.
Dari regional Asia, Jepang akan merilis realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 yang diperkirakan lebih buruk dari kuartal IV 2023. Kondisi ini dibarengi dengan kecenderungan capital outflow dari pasar modalnya. Dalam jangka pendek, hal itu mungkin bisa berdampak pada aliran modal yang masuk ke Indonesia atau setidaknya meredam outflow yang terjadi dalam sebulan terakhir.
Saham-saham yang dapat diperhatikan pada Kamis (16/5) meliputi BMRI, BRIS, BBTN, MDKA, BRPT, dan AUTO dengan peluang rebound lanjutan.