Jakarta, FORTUNE - Stock Split adalah salah salah satu istilah yang lazim terdengar di bursa Saham. Secara umum, stock split berarti pemecahan nilai saham yang dilakukan perusahaan go-publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lalu apa tujuan aksi korporasi ini dan bagaimana manfaatnya bagi perusahaan serta pemegang saham?
Stock split bertujuan untuk meningkatkan likuiditas saham perusahaan. Meski jumlah saham naik dalam kelipatan tertentu, tetapi tidak mengubah jumlah modal disetor.
Mengutip Investopedia, secara umum, rasio pemecahan saham bisa 1:2 atau 1:3. Dalam kata lain, pemegang saham akan memiliki dua hingga tiga saham pascapemecahan untuk tiap saham yang mereka punya sebelum proses tersebut. Akan tetapi, nilai total saham mereka tidak akan berubah sebab tak ada modal tambahan yang disetor ke perusahaan.
Pengertian stock split
Stock split adalah pemecahan saham yang terdiri dari berbagai jenis. Salah satu yang paling umum adalah forward split. Melansir Fool.com, Selasa (14/12), forward fool berarti perusahaan menaikkan total saham dengan menerbitkan saham baru kepada investor yang telah ada.
Misal, pemecahan dengan rasio 3:1 dengan jenis forward split berarti pemilik 10 saham perusahaan A akan memegang 30 saham setelah pemecahan. Artinya, forward split menghasilkan lebih banyak saham beredar tetapi harga tiap lembarnya lebih rendah—tanpa keuntungan atau kerugian bersih.
Kedua, reverse stock split yang merupakan kebalikan dari stock split. Reverse stock split berarti penggabungan jumlah lembar saham menjadi lebih sedikit dengan nilai nominal lebih tinggi per lembar sahamnya secara proporsional.
Artinya, jika Anda memiliki 30 lembar saham sebelum stock split, maka setelahnya Anda hanya memiliki 10 saham.
Alasan melakukan stock split
Stock split adalah salah satu cara untuk membuat harga saham lebih murah bagi investor kecil. Dengan begitu, likuiditas akan turut meningkat.
Banyak dewan direksi sudah membagi saham secara berkala demi menjaga harga saham ideal. Terpenting, investasi derivatif akan menjadi lebih terjangkau setelah memecah saham.
Ketika perusahaan memutuskan membagi sahamnya agar harganya menjadi lebih terjangkau, hal itu akan membawa dampak positif. Sebab, stock split membuat saham tersedia untuk investor publik yang sebelumnya tak mampu membeli. Dengan begitu, akan terjadi lonjakan permintaan yang mendorong saham jadi lebih tinggi.
Tujuan stock split
Ada berbagai tujuan perusahaan melakukan aksi stock split, di antaranya:
- Mempertahankan peningkatan likuiditas saham dengan cara memperbanyak lembar saham yang beredar
- Menambah jumlah saham, sehingga banyak investor yang tertarik
- Memperkecil risiko bagi investor yang ingin memiliki saham dengan harga yang lebih rendah
- Agar investor dengan modal yang kecil bisa membeli saham setelah harganya terpecah
- Menghindari harga saham yang terlalu tinggi, sehingga memberatkan investor untuk membelinya
- Mengubah jumlah saham dari odd lot menjadi round lot. Odd lot merupakan kondisi investor yang memiliki saham di bawah 100. Sedangkan, round lot adalah kondisi investor yang memiliki kelipatan 100 lembar.
Jenis-jenis stock split dan contohnya
Terdapat dua jenis stock split yang biasanya dilakukan oleh perusahaan, yakni sebagai berikut:
-
Split up
Stock split up merupakan penurunan nilai per lembar saham, sehingga jumlah saham yang beredar akan lebih banyak. Misalnya, stock split up dengan faktor pemecahan 1:2. Jadi, setiap satu lembar saham lama ditukar dengan dua lembar saham baru.
Sebagai contoh, harga saham sebelumnya Rp1.000 per lembar. Setelah pemecahan, harga saham menjadi Rp500 per lembar.
Jika Anda sebelumnya memiliki saham sebanyak 10 lot dengan harga Rp1.000 per lembar, maka saat ini Anda memiliki saham sebanyak 20 lot dengan harga Rp500.
-
Split down
Merupakan peningkatan nilai nominal per lembar saham dengan cara mengurangi jumlah saham yang beredar. Misalnya, stock split down menggunakan faktor pemecahan 2:1. Maksudnya adalah tipa dua lembar saham ditukar menjadi satu lembar saham baru.
Sebagai contoh, Anda memiliki saham sebanyak 10 lot sebesar Rp100 per lembar. Setelah melakukan aksi tersebut, harga saham menjadi Rp200 dengan jumlah saham sebanyak Rp5 lot.
Hal yang penting dari stock split
Ada tiga tahap penting yang wajib investor ketahui dari pemecahan saham, yakni:
- Tanggal pengumuman: perusahaan mengungkapkan rencana pemisahan saham serta perincian informasinya.
- Tanggal pencatatan: ini penting untuk urusan akuntansi tetapi tak perlu penting untuk investor ketahui.
- Tanggal efektif: tanggal saat saham baru muncul di akun pialang investor dan perdagangan saham
Jadi, stock splitt adalah sebuah strategi pemecahan saham. Harapannya, akan ada banyak investor yang akan menanamkan modalnya di perusahaan tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat.