Sumber Mineral Global Abadi IPO Besok, Bidik Dana Rp183,7 M
Bagaimana alokasi dana IPO Sumber Mineral Global Abadi?
Jakarta, FORTUNE - PT Sumber Mineral Global Abadi Tbk (SMGA) siap mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (30/1). Setelahnya, bagaimana alokasi dana IPO (Initial Public Offering) perseroan?
Emiten yang merupakan anak usaha dari PT Sumber Global Energy Tbk itu menawarkan sebanyak 1,75 miliar saham atau 20,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO. Nilai nominalnya Rp20 per saham, dengan harga penawaran Rp105 per saham.
Dus, perseroan kan menghimpun dana Rp183,75 miliar dari aksi IPO. Nantinya, dana tersebut akan perseroan gunakan sebagai modal kerja untuk pengadaan nikel dan batu bara sesuai kegiatan bisnisnya.
Hal itu berkaitan dengan pembayaran atas pembelian nikel dan batu bara dari pasokan perseroan, demi memenuhi kontrak pengadaan dengan pihak berikut ini:
- PT Nikel Sukses Delapan Delapan (Sales and Purchase Agreement): besarannya 50,00 persen atau Rp91,00 miliar.
- PT Batuan Energi Prima (Perjanjian Jual Beli Batubara): besarannya 30,00 persen atau Rp55,00 miliar.
- PT Aneka Mineral Makmur Abadi (Perjanjian Jual Beli Bijih Nikel): besaran 10,00 persen atau Rp18,05 miliar.
- PT Arta Usaha Bahagia (Perjanjian Jual Beli Batubara): nilainya 10,00 persen atau Rp18,00 miliar.
Perseroan sendiri berencana merealisasikan keempat perjanjian tersebut secara menyeluruh pada kuartal pertama 2024.
"Dalam hal jumlah dana hasil penawaran umum perdana saham tak mencukupi untuk memenuhi rencana tersebut, maka perseroan akan menggunakan kas internal," tulis manajemen dalam prospektus IPO, dikutip Senin (29/1).
Profil usaha SMGA
Dari segi bisnis, SMGA saat ini memegang tiga IUP-OPK (Izin Usaha Penambangan Operasi Produksi Khusus) untuk pengangkutan dan penjualan komoditas mineral logam, batu bara, dan komoditas mineral bukan logam.
Lebih lanjut, perseroan saat ini lebih fokus pada nikel dan batu bara dengan kadar 1,5-1,9 persen untuk nikel dan kalori sebesar 3.400-5.300 kka per kilogram (ARB) untuk batu bara. Selain itu, perseroan pun bermitra dengan pemilik IUP-OP dan IUP-OPK.
Secara tidak langsung, perseroan menjalankan usaha pertambangan melalui entitas anaknya, PT Jasatama Mandiri Sukses (JMS) di pertambangan batu gamping. Kegiatan pertambangan JMS berlokasi di Kecamatan Bungku Pesisir, Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah dengan luas wilayah 85,73 Ha.
"Berdasarkan hasil eksplorasi yang telah dilakukan oleh JMS, cadangan (reserves) batu gamping yang dimiliki oleh JMS saat ini sebesar 300.000.000 ton dengan perkiraan usia tambang sekitar 150 tahun," tulis manajemen lagi.
Adapun, penjualan bersih perseroan pada Januari-Juli 2023 mencapai Rp112,15 miliar. Sementara itu, laba bersihnya mencapai Rp5,55 miliar.