Surya Semesta Internusa Membalikan Rugi Jadi Laba Rp228,4 M
Pertumbuhan segmen properti jadi penopang.
Fortune Recap
- PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) catat pertumbuhan pendapatan 27,9% selama 9 bulan pertama 2024, mencapai Rp3,9 triliun.
- Segmen properti mendominasi kenaikan pendapatan SSIA dengan pertumbuhan 63,4%, diikuti segmen konstruksi dan perhotelan.
- Laba bersih SSIA balik rugi menjadi Rp228,4 miliar, dipicu oleh kenaikan laba bersih segmen properti sebesar 949,9% (YoY).
Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik kawasan industri Subang Smartpolitan, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), meraih pertumbuhan pendapatan 27,9 persen (YoY) selama 9 bulan pertama 2024.
Secara nilai, pendapatan SSIA berjumlah Rp3,9 triliun, dari sebelumnya Rp3,0 triliun pada periode serupa di 2023.
Itu ditopang oleh segmen properti, yang pendapatannya melonjak 63,4 persen (YoY) dari Rp413,8 miliar menjadi Rp676,0 miliar. Kenaikan itu yang tertinggi dibandingkan dengan segmen bisnis SSIA lainnya.
Segmen konstruksi sendiri membukukan pendapatan senilai Rp2,5 triliun (YoY), naik 26,7 persen (YoY) dari Rp1,9 triliun. Sementara itu, segmen perhotelan bertumbuh 23,3 persen (YoY) dari Rp666,4 miliar menjadi Rp821,4 miliar. Terakhir, segmen lain-lain mencetak pendapatan Rp17,1 miliar, meningkat 49,1 persen (YoY) dari Rp11,4 miliar.
Namun, dari segi kontribusi, segmen kontribusi mendominasi pendapatan konsolidasi SSIA, yakni sebesar 63 persen. Di sisi lain, perhotelan dan properti masing-masing menyumbang sebesar 20 persen dan 17 persen.
Sejalan dengan itu, laba kotor perseroan bertumbuh 52,2 persen (YoY) dari Rp771,7 miliar menjadi Rp1,2 triliun. Faktor pendorongnya adalah segmen properti yang laba kotornya melesat 138,6 persen (YoY) dan laba perhotelan yang naik 27,1 persen (YoY).
Hasilnya, Surya Semesta Internusa pun berhasil membalikkan rugi bersih Rp23,7 miliar menjadi laba bersih Rp228,4 miliar. Katalis utamanya adalah kenaikan laba bersih segmen properti sebesar 949,9 persen (YoY).
Bagaimana dengan kondisi neraca keuangan SSIA? Kas dann setara kas perseroan menurun 49,1 persen (QoQ) dari Rp3,7 triliun pada paruh I 2024 menjadi Rp1,9 triliun di 9 bulan 2024.
Lebih lanjut, asetnya pun terkoreksi 8,5 persen (QoQ) dari Rp11,4 triliun pada paruh I menjadi Rp10,5 triliun per akhir September 2024. Liabilitas perseroan juga berkurang 31,1 persen (QoQ) seiring dengan berkurangnya utang kena bunga sebesar 59,6 persen (QoQ).
Di sisi lain, ekuitas SSIA bertumbuh 3,0 persen (QoQ) dari Rp5,3 triliun menjadi Rp5,5 triliun.
Pada Selasa pukul 14.39 WIB, saham SSIA terpantau melemah 0,88 persen ke harga Rp1.120.