5 Tren Traveling di 2025, Cari Tahu Detailnya

Asia diprediksi jadi pusat kebangkitan pariwisata dunia.

5 Tren Traveling di 2025, Cari Tahu Detailnya
ilustrasi travelling (unsplash.com/Element5 Digital)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Ada lima Tren utama dalam Traveling, yang akan membentuk masa depan pariwisata global. Hal ini terungkap dalam laporan Amadeus, bertajuk Travel Trends for 2025.

Salah satu temuan menarik adalah Asia diprediksi menjadi pusat kebangkitan pariwisata dunia, seiring dengan inovasi dan langkah strategis yang dilakukan berbagai negara di kawasan ini.

Berikut informasi lengkap kelima tren utama tersebut.

1. Kebangkitan Asia

Balinese Gate - Balinese woman/Dok. HOSHINOYA Bali

Asia diprediksi menjadi motor penggerak kebangkitan pariwisata global setelah pandemi.

Negara-negara di kawasan ini terus berinovasi untuk menarik lebih banyak wisatawan. Cina, misalnya, memperluas kebijakan visa bebas masuk, sementara Thailand meluncurkan visa digital nomad dan memperluas akses bebas visa bagi 93 negara. Upaya ini menarik perhatian wisatawan dari berbagai penjuru dunia.

Budaya pop juga menjadi faktor pendorong utama. Serial populer seperti The White Lotus yang mengambil latar di Thailand dan Squid Game musim kedua yang kembali memperkenalkan keunikan Korea Selatan meningkatkan daya tarik pariwisata di kawasan ini. Selain itu, sejarah Jepang mendapat sorotan baru berkat serial Shōgun, didukung oleh peluncuran penerbangan langsung Madrid-Tokyo oleh Iberia.

Data Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menunjukkan, Asia Pasifik akan menjadi kawasan dengan pertumbuhan penumpang tercepat selama 15 tahun ke depan.

Bahkan, lebih dari separuh peningkatan jumlah penumpang global hingga 2043 akan berasal dari kawasan ini. Amadeus juga mencatat lonjakan perjalanan internasional dari kota-kota besar seperti Chengdu dan Delhi, yang masing-masing mencatat peningkatan hingga 66 persen dan 31 persen dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut Daniel Batchelor, Wakil Presiden Pemasaran Global Amadeus, Asia kini tidak hanya pulih tetapi juga mendefinisikan ulang posisinya sebagai tren global.

“Asia adalah perpaduan tradisi budaya yang tak lekang waktu dengan inovasi modern. Wisatawan datang untuk menemukan pengalaman unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (29/11).

2. Era Baru Nostalgia

Tema tahun 90-an. (Pixabay/TheArkow)

Nostalgia menjadi salah satu elemen utama yang memengaruhi keputusan wisatawan. Budaya populer kembali menghidupkan tren dari masa lalu, seperti kembalinya film-film 90-an, kamera digital, dan medium musik seperti CD.

Dalam pariwisata, tren ini terlihat dari wisatawan dewasa yang menghidupkan kembali pengalaman masa muda, seperti perjalanan gap year atau bulan madu pertama.

Airbnb bahkan menyediakan properti bertema Polly Pocket yang terinspirasi dari mainan masa kecil, sementara di Amerika Serikat, wisata kamp musim panas untuk orang dewasa mengalami lonjakan peminat. Di Eropa, perjalanan dengan karavan dan kamping juga kembali populer, terutama di kalangan milenial yang memasuki usia matang.

3. Penerbangan yang Lebih Personal

Penumpang pesawat. (dok. Garuda Indonesia)

Perjalanan udara pada 2025 diprediksi akan semakin personal berkat kemajuan teknologi.

Maskapai penerbangan mulai memanfaatkan algoritma cerdas untuk menawarkan hiburan yang disesuaikan dengan preferensi penumpang. Teknologi ini memungkinkan pengalaman terbang yang lebih nyaman, terutama dengan adanya Wi-Fi kecepatan tinggi seperti yang disediakan SpaceX.

Selain itu, perangkat realitas virtual (VR) mulai digunakan untuk meningkatkan pengalaman terbang, terutama di kelas premium. Maskapai seperti Beond bahkan sudah membekali penumpang dengan Apple Vision Pro pada penerbangan ke Maladewa.

4. Hotel Jadi Sebuah Destinasi

25hours Hotel The Oddbird

Hotel-hotel di Asia Pasifik kini bukan hanya tempat menginap, tetapi juga destinasi yang memberikan pengalaman otentik.

Properti seperti Capella Ubud di Bali, yang menawarkan akomodasi tenda mewah di tengah hutan hujan, atau Hoshinoya Tokyo yang mengusung konsep ryokan tradisional Jepang, menjadi contoh inovasi di industri ini.

Di India, Neemrana Fort Palace menawarkan pengalaman menginap di benteng abad ke-15, sementara di Malaysia, Eastern & Oriental Hotel dikenal dengan keanggunan kolonialnya. Hotel-hotel ini tidak hanya menjadi tempat istirahat, tetapi juga cerminan budaya dan sejarah lokal.

5. Koneksi di Dunia Nyata

ilustrasi orang berlibur (unsplash.com/Felix Rostig)

Kelelahan digital memicu wisatawan untuk mencari koneksi yang lebih nyata. Tren perjalanan solo dan grup yang bertujuan membangun hubungan manusia semakin diminati. Aplikasi seperti Hello Strangers membantu wisatawan bertemu dengan orang baru melalui makan malam bersama, sementara PlateCulture menghubungkan wisatawan dengan tuan rumah lokal untuk menikmati masakan khas di rumah mereka.

Festival budaya seperti Bali Arts Festival dan Holi Festival di India juga menjadi daya tarik besar, mempertemukan wisatawan lokal dan internasional dalam pengalaman kolektif yang bermakna.

Laporan Amadeus tercermin ada perubahan paradigma dalam industri pariwisata, dengan fokus pada pengalaman personal, koneksi manusia, dan penghormatan terhadap budaya lokal. Asia, dengan inovasinya, diperkirakan akan terus menjadi pusat perhatian dunia untuk kegiatan traveling, membawa harapan baru bagi sektor pariwisata global pada 2025.

Related Topics

TravelingTren2025

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 28 November 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 28 November 2024
Prabowo Umumkan Kenaikan Gaji Guru Non-ASN Rp2 Juta Hari Ini
Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 29 November 2024
IPO Adaro Andalan Indonesia: Harga Final Rp5.550/Saham
Harga Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Hari Ini, 28 November 2024