LUXURY

Riset: Wisata Kuliner Elit Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata Premium

Riset Marriott International Luxury Group dirilis.

Riset: Wisata Kuliner Elit Jadi Daya Tarik Utama Pariwisata PremiumIlustrasi gastronomy/Dok. Marriott International
02 July 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Wilayah Asia Pasifik terus menjadi pusat pertumbuhan wisata mewah, sebuah laporan komprehensif terkini dari Marriott International Luxury Group bertajuk 'New Luxe Landscapes', mengidentifikasi ekspektasi dan preferensi baru wisatawan berpenghasilan tinggi (high-net worth/HNW) di Asia Pasifik.

Sebanyak 68 persen responden berencana mengeluarkan lebih banyak uang untuk berwisata dalam 12 bulan ke depan --89 persen di antaranya berasal dari India--sebanyak 74 persen merencanakan perjalanan wisata ke wilayah Asia Pasifik dan 88 persen mengutamakan kuliner sebagai tujuan wisata.

Selain itu, satu dari empat minat liburan (25 persen) direncanakan untuk perayaan momen spesial.

Marriott International Luxury Group mengidentifikasi tiga kelompok wisatawan kelas atas baru - 'Venture Travelist' yang mencari peluang bisnis saat bepergian, 'Experience Connoisseur' Milenial yang berwisata untuk memperkaya pengalaman, dan 'Timeless Adventurer', wisatawan berusia di atas 65 tahun yang membuat rencana perjalanan mereka sendiri dan menjelajahi destinasi unik dan tidak biasa. 

“Laporan 'New Luxe Landscapes' kami menyediakan informasi mendalam tentang perilaku dan motivasi wisatawan kelas atas dari Asia Pasifik," kata Oriol Montal, Managing Director, Luxury, Asia Pasifik (tidak termasuk Cina), Marriott International.

Dia menambahkan, identifikasi ini mencakup adanya pengalaman kuliner baru, berlibur bersama keluarga dan teman, atau untuk menjalin hubungan dengan komunitas lokal,

"Hal ini memberikan pemahaman baru bagi Marriott International dalam memberikan pelayanan untuk segmen wisatawan ini," katanya.

Sejumlah hal menarik dan kelompok wisatawan baru juga diungkap dalam laporan ini, berikut ini rangkumannya.

1. Karakter wisatawan premium baru

Dengan pendapatan yang lebih besar dan semakin banyaknya wisatawan yang telah  berpengalaman, penelitian ini telah mengidentifikasi tiga kategori wisatawan baru.

1. The ‘Venture Travelist’ 

Wisatawan Bleisure generasi berikutnya, Venture Travelist, memprioritaskan destinasi liburan  yang bisa menghasilkan peluang bisnis. Meski menikmati liburan bersama keluarga dan orang orang terkasih, mereka selalu mencari peluang untuk mendapatkan kesepakatan. Dengan  semangat wirausaha, mereka menjelajahi lokasi, berbelanja produk lokal dan barang antik, serta  mencari koneksi bisnis dengan anggota komunitas lokal. 

2. The ‘Experience Connoisseur’ 

Sebagian besar merupakan generasi milenial, persona ini merencanakan perjalanan liburan  sebagai upaya untuk memperkaya kepribadian mereka. Mereka melakukan perjalanan ekstensif 

dan melihat pengalaman tersebut sebagai investasi dalam kesejahteraan mental maupun fisik.  Mereka ingin menjelajahi destinasi secara mendalam, menghargai personalisasi, dan secara aktif  mencari pengalaman eksklusif yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. 

3. The ‘Timeless Adventurer’ 

Membantah stereotip tentang 'pelancong berumur', persona ini merupakan penjelajah yang giat  dan ingin membenamkan diri di sebuah destinasi. Mereka tidak terlalu tertarik dengan tempat  wisata yang mainstream dan lebih tertarik pada apa yang membuat destinasi terasa seperti di  rumah, sehingga membuatnya unik dan berkesan. 

2. Pengalaman liburan lebih berarti bersama orang terdekat

Penelitian pada wisatawan berpenghasilan tinggi di Australia, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Indonesia, dan India menunjukkan bahwa mereka cenderung menghabiskan waktu lebih lama untuk berlibur, terutama di kawasan Asia Pasifik. Rata-rata, mereka melakukan enam kali perjalanan liburan pertahun, dan 33 persen responden berencana untuk bepergian sebanyak tujuh kali dalam satu tahun.

Kategori liburan singkat umumnya berlangsung selama tiga malam, sementara liburan panjang mencapai dua setengah minggu. Banyak dari mereka menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman dengan tujuan untuk memperkaya pengalaman berlibur, terbukti dari 70 persen responden yang memilih berlibur bersama orang-orang terdekat. 

Sebanyak 46 persen responden memilih Australia sebagai destinasi liburan dibandingkan Jepang (42 persen) dan Hong Kong, Cina (27 persen). Lalu, sebanyak 69 persen wisatawan berstatus HNW dari India merencanakan berlibur ke Australia, yang juga merupakan destinasi favorit bagi wisatawan Indonesia, Jepang, dan Singapura. 

Related Topics