APPBI Yakin Pusat Belanja Tetap Tumbuh Meski Ibu Kota Pindah IKN

Jakarta akan tetap jadi pusat perekonomian.

APPBI Yakin Pusat Belanja Tetap Tumbuh Meski Ibu Kota Pindah IKN
Pengunjung berada di dalam mal Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (3/11/2021). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkapkan pusat belanja di Jakarta tetap berpeluang tumbuh dan makin besar, meski pusat pemerintahan Indonesia akan pindah ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja, Jakarta tetap akan jadi pusat perekonomian nasional meskipun ibu kota beralih ke Kalimantan Timur.

"Dengan beralihnya fokus pemerintah kepada perdagangan, ini akan menjadi peluang buat pusat belanja. Karena pemerintah akan lebih banyak memprioritaskan, memberikan kemudahan, fasilitas dan sebagainya terhadap sektor perdagangan,” katanya usai konferensi pers di Kemendag, Selasa (31/7).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi memerlukan populasi yang bertumbuh. Jakarta, sebagai pusat ekonomi juga diproyeksikan tak akan mengalami penyusutan penduduk. Jumlah populasi di Jakarta akan didukung oleh pertumbuhan penduduk di kota-kota satelit, seperti Bogor, Tangerang, Bekasi dan Depok.

Selain itu, pusat perbelanjaan di IKN juga tak sertaa merta akan tumbuh signifikan. Ia memperkirakan pertumbuhan pusat belanja di IKN baru akan terlihat dalam dua tahun ke depan.

Untuk mendorong hal ini, pemerintah perlu memberikan insentif berupa tambahan modal bagi investor yang ingin bangun pusat perbelanjaan di IKN. "Saya kira harus ada tambahan satu lagi, permodalan yang mudah dan ringan, karena pusat perbelanjaan itu harus berjuang,” ujarnya.

Penundaan kenaikan PPN

Ketua Umum APPBI, Alphonzus Widjaja. (dok. APPBI)

Untuk mendorong pertumbuhan pusat belanja, Alphonzus menyoroti rencana menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen ke 12 persen pada tahun depan. Rencana ini menurutnya harus dikaji kembali, lantaran dapat memberikan pengaruh besar terhadap harga jual yang akan mempengaruhi daya beli masyarakat, khususnya di level ekonomi menengah ke bawah.

"Kalau daya beli masyarakat menurun, transaksi menurun, penjualan turun akan membuat lebih sulit lagi para pelaku usaha," ujar Alphonzus. “Kemudian ada juga isu impor ilegal dan sebagainya, tetapi diharapkan ini akan bisa membantu mengatasi di dalam masa-masa yang kita hadapi.”

Sebagai informasi, penerapan tarif PPN 12 persen tercatat dalam Undang Undang Nomor 7/2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan. Dalam UU tersebut, upaya menaikan tarif PPN dilakukan secara bertahap dari 10 persen menjadi 11 persen pada April 2022, dan dinaikan kembali menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.

Meski begitu, dalam UU PPN pasal 7 ayat 3, menyebutkan bahwa pemerintah dapat mengubah tarif PPN yang sudah ditetapkan, paling rendah lima persen dan batas tertinggi 15 persen lewat pembentukan Peraturan Pemerintah (PP).

Indonesia Shopping Festival 2024

Ilustrasi mal ITC, unit bisnis PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) (dok. Duta Pertiwi)

APPBI meluncurkan program Indonesia Shopping Festival 2024 dari 8-19 Agustus di kurang lebih 400 pusat belanja yang jadi anggota APPBI, sebagai perayaan menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. "Dalam 12 hari diharapkan ada 100 juta penjualan. Diharapkan dalam 12 hari bisa terjadi transaksi minimal Rp25 triliun," kata Alphonzus.

Indonesia Shopping Festival 2024, ujar lphonzus, akan jadi pendongkrak penjualan dan jumlah kunjungan belanja, setelah low season pasca perayaan Idul Fitri dan Imlek 2024.

Indonesia Shopping Festival akan diisi oleh pameran produk dalam negeri dan UMKM, festival kuliner khas nusantara, pertunjukan kesenian daerah, hingga diskon spesial hingga 79 persen di berbagai pusat perbelanjaan.

Related Topics

APPBIPusat BelanjaIKN

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

Wamenkeu II: Kelas Menengah Turun Bukan Karena Kebijakan Pemerintah
10 Perusahaan Startup Indonesia yang Sedang Berkembang versi LinkedIn
Tampak Ada Aksi Jual, Waspada IHSG Lanjut Tertekan
UOB Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5,3% di 2025, Ini Penopangnya
Jadwal Pembagian Dividen Emiten Alat Berat, Hexindo (HEXA)
Anggaran IKN Rp15 Triliun pada 2025, Prabowo Akan Fokus Tarik Investor