Jakarta, FORTUNE – Amerika Serikat (AS) melalui U.S. International Development Finance Corporation (DFC), mengumumkan komitmen Investasi dengan perusahaan listrik Indonesia PT Medco Cahaya Geothermal, senilai US$126 juta atau sekitar Rp2,03 triliun (kurs Rp 16.105,08 per dolar AS).
Deputy Chief Executive Officer (DCEO) DFC, Nisha Biswal, mengatakan investasi ini akan membantu memperkuat ketahanan energi Indonesia dan berkontribusi dalam mencapai tujuan ekonomi bersama AS.
"Komitmen ini akan mendukung pengembangan dan pengoperasian pembangkit listrik Tahap I berkapasitas 31 MW, Ijen Geothermal, yang akan meningkatkan pembangkit listrik terbarukan di Jawa Timur,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Jumat (24/5).
Dalam kerja sama ini, DFC akan berkoordinasi dengan bank infrastruktur Indonesia, PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), selaku pemberi pinjaman pembiayaan proyek saat ini.
Selain itu, komitmen investasi ini akan digunakan untuk menyediakan kapasitas pembangkit listrik rendah karbon, yang sangat dibutuhkan untuk jaringan listrik Jawa-Bali, sebagai yang terbesar di Indonesia.
Bagian penting
Biswal mengatakan bahwa pembangkit listrik tenaga panas bumi Ijen adalah bagian penting dari strategi ambisius Indonesia untuk transisi energi. “Proyek ini juga memperkuat tujuan bersama kita melalui Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia, yang akan meningkatkan keamanan ekonomi dan energi bagi kedua negara,” katanya.
Proyek ini, akan menjadi bagian dari perbaikan jaringan listrik, bentuk kemitraan transisi energi yang adil (Just Energy Transition Partnership/JETP). Langkah ini juga menjadi contoh terbaru keterlibatan Indonesia dengan Pemerintah AS di beberapa sektor penting, termasuk pembiayaan infrastruktur dan energi terbarukan, serta dukungan untuk usaha kecil.
Ppada November 2023, DFC mengumumkan investasi sebesar US$131 juta atau sekitar Rp2,11 triliun, untuk pelaku usaha kecil dan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.
Tujuan utama investasi DFC dalam memajukan investasi sektor swasta di Indonesia akan mendukung Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia. Hal ini selaras dengan beberapa prioritas Pemerintah AS, termasuk Strategi Indo-Pasifik, Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik, dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global, serta JETP Indonesia.