Amankan Pasokan CBP, Bulog Impor Beras 500.000 Ton dari 4 Negara

Meski demikian, serapan beras diutamakan dari petani lokal.

Amankan Pasokan CBP, Bulog Impor Beras 500.000 Ton dari 4 Negara
Dirut Perum BULOG Budi Waseso memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (31/01). (Dok. Setkab)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Direktur Umum Perum Badan Urusan Logistik (Bulog), Budi Waseso, mengatakan telah meneken kontrak impor beras dengan sejumlah negara. Ia pun memastikan, impor beras 500.000 ton hanya akan digunakan untuk mengamankan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Dikeluarkan atas perintah negara, tentunya dari hitungan kebutuhan. Kalau barangnya di pasar itu berlebihan, harga stabil, ya nggak mungkin dikeluarkan. (Tapi) kalau ada program pemerintah, misanya bansos, ya itu (bisa) menggunakan beras itu (CBP),” katanya di New Priok Container Terminal One (NPCT1), Rabu (12/4).

Impor ini, menurut Buwas, ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan beras di masa kemarau panjang akibat El Nino. Adapun, impor 500.000 ton beras ini didatangkan dari beberapa negara seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar, dan merupakan bagian penugasan dari Badan Pangan Nasional (BPN) dengan total kuota impor 2 juta ton hingga Desember 2023. 

“Kita kerja sama dengan jaminan mereka, ada jaminan dari kita, kan juga sudah sama dengan deal,” kata Buwas.

Tak merugikan petani lokal

Pekerja mengangkut beras di gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7). (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Buwas memastikan impor ini tidak akan merugikan dan berdampak buruk terhadap harga beras petani. Oleh sebab itu, pemerintah akan tetap mengoptimalkan penyerapan beras petani.

“Saya impor 500.000 ton itu tidak memengaruhi harga di petani kan, masih diuntungkan. Tetap, malah diuntungkan dengan harga yang meningkat. Tugasnya pemerintah melalui Bulog itu adalah untuk stabilisasi,” kata Buwas.

Utamakan petani dalam negeri

ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/hp

Sebelumnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Dirut Perum Bulog dan Dirut ID Food, Anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah, mengatakan  pemenuhan CBP sampai 2 ton seharusnya diutamakan dari serapan beras petani. “Karena itulah momen di mana para petani kita itu merasakan sedikit hasil dari keringat dan bahkan air matanya selama ini,” katanya, Selasa (11/4).

Luluk juga menilai cadangan beras Bulog sangat minim, padahal hal itu seharusnya bisa diantisipasi dari panen raya tahun-tahun sebelumnya. Hingga awal April 2023, cadangan beras Bulog tercatat hanya 283.883 ton. “Mengapa ini (cadangan beras Bulog) dibiarkan sampai dalam kondisi yang serendah ini?” ujarnya.

Related Topics

BulogCBPImpor Beras

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya