Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan sejumlah Strategi kebijakan pemerintah dalam mengakselerasi kinerja di kuartal IV 2024, menyusul Pertumbuhan Ekonomi Indonesia kuartal III 2024 yang masih di angka 4,95 persen (Year on Year/YoY)
Ia mengatakan, menjaga daya beli dan meningkatkan nilai tambah Sumber Daya Alam (SDA) merupakan kunci dalam menjaga pertumbuhan ekonomi agar bisa mencapai 5 persen sepanjang 2024.
“Untuk meningkatkan daya saing ekonomi beberapa hal telah dilaksanakan, baik mendorong pemanfaatan proyek strategis nasional, pengembangan kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, dan insentif tax holiday yang sudah diberlakukan melalui PMK Nomor 69 tahun 2024,” kata Airlangga, seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Perekonomian, Rabu (6/11).
Sedangkan untuk meningkatkan daya beli, pemerintah akan memperpanjang insentif fiskal PPN DTP dan PPnBM DTP untuk properti dan otomotif, meningkatkan kuota FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan), meningkatkan pemanfaatan JKP (Jaminan Kehilangan Pekerjaan), mendorong pemanfaatan dana JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja), dan mendorong kewirausaahan melalui KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Ia menambahkan, strategi untuk meningkatkan nilai tambah SDA akan didorong melalui peningkatan hilirisasi pada 26 komoditas SDA, seperti nikel, bauksit, pasir besi, tembaga, dan sejumlah komoditas lainnya.
Optimistis
Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2024 mencatatkan kinerja yang relatif lebih rendah jika dibandingkan kuartal ketiga di beberapa tahun sebelumnya. Namun, ia yakin hingga akhir tahun pertumbuhannya akan tetap terjaga di level 5 persen.
“Kalau kita bandingkan 3 kuartal, kuartal awal sampai dengan kuartal 3 sekarang, kita masih tumbuh 5,03 persen,” katanya.
Salah satu sebab penurunan kuartal tahunan ini adalah tidak adanya dorongan event besar dan khusus, seperti Hari Besar Keagamaan atau liburan anak sekolah, seperti triwulan sebelumnya.
Adapun, pertumbuhan ekonomi di kuartal III 2024 menurutnya didukung oleh inflasi yang rendah dan terkendali di rentang sasaran 2,5 persen ± 1 persen, sebesar 1,71 persen pada Oktober 2024, dengan rasio utang yang terkendali pada 39,4 persen di bulan Juni 2024.
Kinerja ekonomi Indonesia juga diklaim tetap solid, bahkan lebih baik dibandingkan negara maju atau negara berkembang lainnya, seperti Singapura (4,1 persen), Arab Saudi (2,8 persen), dan Meksiko (1,5 persen).
Di samping itu, pertumbuhan ekonomi di Indonesia juga semakin berkualitas. “Terkait dengan angka jumlah penduduk yang bekerja bertambah 4,79 juta, menjadi 144,64 juta orang dibandingkan Agustus tahun 2023. Sementara pengangguran pun berkurang 0,39 juta orang atau 390 ribu. Menjadi 7,47 juta orang,” ujarnya.