NEWS

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal III Tak Sampai 5 Persen

Lebih rendah dibandingkan dengan Q3-2023.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal III Tak Sampai 5 PersenPlt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti. (Doc: BPS)
05 November 2024

Fortune Recap

  • Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.
  • Komponen pengeluaran dengan kontribusi terbesar masih berasal dari konsumsi rumah tangga, yakni mencapai 53,08 persen.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2024 mencapai 4,95 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Berdasarkan PDB kuartal III-2024 atas dasar harga berlaku (ADHB), perekonomian Indonesia mencapai Rp5.638,9 triliun, sedangkan PDB atas dasar harga konstan (ADHK) menunjukkan Rp3.279,6 triliun.

Secara tahunan, menurut Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam konferensi pers, Selasa (5/11), perekonomian kuartal tersebut tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sama pada tahun sebelumnya.

Sementara itu, bila dibandingkan dengan triwulan II-2024 (quarter-to-quarter/qtq), perekonomian Indonesia tumbuh 1,50 persen, sementara pada periode Januari hingga September 2024 (cumulative-to-cumulative/ctc), perekonomian Indonesia tumbuh 5,03 persen.

Dilihat dari sisi lapangan usaha, hampir seluruh sektor mengalami pertumbuhan positif.

Lapangan usaha utama yang memberikan kontribusi besar terhadap PDB adalah industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan.

"Total share kelima lapangan usaha ini adalah sebesar 64,94 persen terhadap PDB," ujarnya.

Sementara itu, lapangan usaha yang tumbuh tinggi adalah transportasi dan pergudangan, sejalan dengan peningkatan jumlah penumpang pada seluruh moda angkutan dan peningkatan pengiriman barang.

Selain itu, terdapat akomodasi makanan dan minuman yang didorong oleh peningkatan acara berskala nasional dan internasional seperti MotoGP Mandalika dan PON XXI.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan, pada triwulan III-2024 industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan terbesar, yaitu 0,96 persen," katanya.

Selain itu, lanjut Amalia, pertumbuhan ekonomi juga ditopang lapangan usaha konstruksi yang memberikan sumber pertumbuhan 0,71 persen. Ada pula lapangan usaha perdagangan yang memberikan sumber pertumbuhan 0,63 persen, serta informasi dan komunikasi yang memberikan sumbangan pertumbuhan 0,45 persen.

Dilihat dari komponen pembentuknya, perekonomian triwulan III-2024 mengalami pertumbuhan positif hampir pada seluruh komponen pengeluaran.

Komponen pengeluaran dengan kontribusi terbesar masih berasal dari konsumsi rumah tangga, yakni mencapai 53,08 persen.

"Komponen ini tumbuh sebesar 4,91 persen yang menunjukkan masih terjaganya tingkat konsumsi masyarakat," kata Amalia.

Sementara itu, komponen pengeluaran yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dengan pertumbuhan 11,69 persen, yang didorong aktivitas persiapan Pilkada dan PON XXI.

Selanjutnya, komponen ekspor-impor juga mengalami pertumbuhan signifikan. Peningkatan ekspor didorong oleh kenaikan nilai dan volume ekspor nonmigas, sementara peningkatan impor didorong oleh kenaikan impor barang modal serta bahan baku dan penolong.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan triwulan III-2024, maka konsumsi rumah tangga menjadi sumber pertumbuhan utama, yaitu sebesar 2,55 persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi triwulan III-2024 juga ditopang oleh PMTB dengan sumber pertumbuhan 1,63 persen, dan konsumsi pemerintah yang memberikan sumber pertumbuhan sebesar 0,23 persen," ujarnya.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.