Jakarta, FORTUNE – Elon Musk menyatakan ketertarikannya pada Investasi bisnis di sektor Telekomunikasi dan Keberlanjutan, saat berkunjung ke Indonesia. Kunjungan itu dilakukan dalam rangka peresmian layanan Starlink dan menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 2024, di Bali.
Di tengah krisis air yang tengah melanda dunia saat ini, Musk mengatakan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk mengatasinya. “Jika kita terus melakukan terobosan dalam desalinasi, saya pikir kita akan mempunyai masa depan yang baik di bidang air,” katanya dalam pidato di WWF 2024 di Bali, Senin (20/5).
Selain itu, Musk juga membahas tentang potensi energi matahari bagi kehidupan di bumi. Tidak hanya sebagai penghangat suhu bumi, namun matahari seharusnya banyak digunakan untuk pemenuhan kebutuhan energi kehidupan manusia. Ia menilai seluruh ekosistem kehidupan ini bisa ditenagai oleh sinar matahari.
Musk juga mengapresiasi program penanaman kembali mangrove yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia.
Khusus bidang telekomunikasi, Elon Musk mengaku sangat bersemangat untuk membawa konektivitas ke berbagai daerah yang kecepatan internetnya masih rendah. "Internet seperti penyelamatan hidup karena dengan internet kita bisa belajar banyak hal,” ujarnya saat meresmikan penggunaan layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar.
Kunjungan Musk ini juga menandakan minat yang tinggi dari investor global dalam ekonomi digital Indonesia, serta potensi kerja sama di masa depan yang akan mendukung infrastruktur digital di seluruh Tanah Air.
Investasi Tesla masih tertunda
Sementara itu, terkait penanaman investasi yang terkait perusahaan mobil listriknya, Tesla, Elon Musk tampak enggan untuk membahasnya lebih lanjut, karena ia sedang fokus pada Starlink. “Kami ingin menyimpan kabar tentang itu (investasi Tesla) untuk kesempatan lainnya,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenkomarves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan beberapa alasan Musk menunda investasi lini bisnis kendaraan listriknya ke berbagai negara, salah satunya karena oversuplai kendaraan listrik dari Cina.
“Harganya Cina lebih murah dari mereka (Tesla), jadi dia (Elon Musk) masih menunggu beberapa waktu untuk berpikir investasi di mana pun,” ujar Luhut. “(Setelah) lebih tenang, nanti baru mereka akan masuk.”
Peningkatan investasi
Dalam kesempatan berbeda, Presiden Joko Widodo, mengatakan bahwa Indonesia sedang menjalani percepatan transformasi digital nasional dan membuka banyak potensi investasi di sektor infrastruktur, teknologi pemerintahan, ekonomi digital, dan masyarakat digital.
“Oleh karena itu, kami mengapresiasi dan terus mendorong pengembangan investasi perusahaan SpaceX, Tesla, Neuralink, dan Boring di Indonesia,” ujarnya kepada Musk, Senin (20/5).
Khusus kerja sama dengan Starlink, Jokowi berharap bisa bersinergi dengan penyedia internet di Indonesia untuk menyediakan akses internet yang terjangkau, mengutamakan perlindungan konsumen, memberikan harga yang lebih murah untuk penggunaan layanan publik, seperti di sektor kesehatan dan pendidikan.
Elon Musk menyatakan akan terus meningkatkan investasinya di Indonesia, kendati tidak menyebutkan secara spesifik.
Seperti diketahui, Elon Musk kini memiliki sejumlah unit bisnis, seperti SolarCity (sistem tenaga surya), The Boring Company (konstruksi infrastruktur), Neuralink Corporation (neuroteknologi), xAI (riset teknologi AI), SpaceX (eksplorasi luar angkasa), Starlink (telokomunikasi), Tesla (kendaraan listrik), serta media sosial X.