INA dan Granite Asia Sepakati Investasi Digital US$1,2 Miliar

Investasi dalam bentuk ekuitas dan hybrid capital solutions.

INA dan Granite Asia Sepakati Investasi Digital US$1,2 Miliar
Shutterstock/mrmohock
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indonesia Investment Authority (INA) dan Granite Asia sepakati Perjanjian Kerangka Investasi (Investment Framework Agreement/IFA) soal percepatan transformasi Digital dan ekosistem teknologi di Indonesia senilai US$1,2 miliar atau Rp18,93 triliun (kurs Rp15.777,49 per US$).

Ketua Dewan Direktur INA, Ridha Wirakusumah, mengatakan Granite Asia layak menjadi mitra karena rekam jejak selama 24 tahun di sektor investasi teknologi. “Kemitraan ini membuat kami dapat memperkenalkan teknologi transformatif ke Indonesia, memfasilitasi transformasi digital di sektor-sektor utama, dan memperkuat ekosistem teknologi yang lebih luas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11).

Investasi tersebut di antaranya mencakup bentuk ekuitas dan hybrid capital solutions, dengan fokus utama pada pelaku usaha di Indonesia serta pelaku usaha yang mempunyai keterkaitan (nexus) dengan Indonesia–baik melalui kegiatan operasional yang sudah ada atau memperkenalkan teknologi yang bermanfaat bagi pasar dalam negeri dalam jangka panjang.

Dengan cakupan ini, kerja tersebut diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pembiayaan melebihi pinjaman bank konvensional, khususnya bagi perusahaan berbasis teknologi yang memerlukan modal yang fleksibel serta bagi bisnis tradisional yang tengah menjalani transformasi teknologi demi pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami berupaya untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan Indonesia dengan menghadirkan inovasi global terbaik yang akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi jangka panjang negara ini,” ujar Ridha.

Kesempatan baik

Senior Managing Partner Granite Asia, Jenny Lee, menambahkan kolaborasi dengan INA jadi kesempatan unik bagi Granite Asia untuk memadukan keahlian dalam investasi teknologi dengan wawasan lokal dan visi strategis INA untuk Indonesia.

“Kami melihat potensi besar dalam ekonomi dan ekosistem teknologi Indonesia yang berkembang pesat, dan sangat antusias dalam bermitra dengan INA untuk membantu mempercepat transformasi ini,” kata Jenny.

Menurutnya, dengan skema yang disepakati, Granite Asia bisa menawarkan pendanaan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan beragam bisnis di berbagai tahap perjalanan teknologi perusahaan.

“Kami akan mendorong inovasi, mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan, mengoptimalkan potensi nilai jangka panjang bagi perekonomian Indonesia, serta membantu memposisikan negara ini sebagai pemimpin di masa depan berbasis teknologi regional,” ujar Jenny.

Granite Asia adalah platform investasi alternatif multi-aset global yang berkantor pusat di Singapura. Perusahaan ini fokus pada investasi di wilayah Asia Pasifik dengan Assets Under Management (AUM) senilai US$5 miliar dan portofolio investasi di 48 perusahaan dengan valuasi lebih dari US$1 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Apa itu Review? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
AMDAL Jadi Kendala, Proyek Pabrik Chandra Asri Tertunda
Siapa Pemilik Le Minerale? Ini Profilnya
Ancam Mogok Kerja 2 Hari, KSPI Tolak Wacana PPN 12 Persen
7 Cara Memulai Bisnis Franchise Makanan untuk Pemula
Berapa Gaji Tukang Parkir Pesawat atau Marshaller? Ini Kisarannya