Tekan Emisi, Indonesia Dinilai Mampu Terapkan Teknologi CCUS

CCUS adalah game changer menuju NZE.

Tekan Emisi, Indonesia Dinilai Mampu Terapkan Teknologi CCUS
Executive Advisor Kepala SKK Migas, Luky Yusgiantoro. (Fortuneidn/Bayu)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Indonesia memiliki banyak sumber daya penyimpanan geologis yang sangat mendukung penyimpanan karbon yang dapat digunakan pada industri CO2, namun harus didukung dengan teknologi yang tepat, seperti Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

SKK migas akan mengelola karbon di sektor hulu migas Indonesia, dan memanfaatkannya pada masa transisi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060. “Penerapan teknologi CCUS sangat penting di industri hulu migas, karena industri ini adalah salah satu penghasil emisi terbesar di Indonesia,” kata Executive Advisor Kepala SKK Migas, Luky Yusgiantorodalam diskusi CCUS yang digelar Honeywell, Selasa (25/7).

Indonesia, menurut Luky, memiliki banyak sumber industri CO2, mulai dari pembangkit listrik batu bara, pengolahan gas alam, sampai kilang minyak dan pabrik kimia.

CCUS dibutuhkan untuk mendukung proses pemanfaatan CO2 yang ditangkap dari berbagai sumber tersebut, untuk mendorong produksi minyak dan gas agar fektor recovery-nya bisa meningkat. Berbeda dengan Carbon Capture Storage (CCS) yang hanya berfungsi menyimpan, tanpa dimanfaatkan kembali.

Game changer

Ilustrasi teknologi CCS/CCUS. (ccs-coe.fttm.itb.ac.id)

Namun, CCUS merupakan game changer di dunia, dalam mengupayakan NZE yang cukup menjanjikan, karena memadukan proses pengurangan energi fosil dengan pemanfaatan dalam optimalisasi sumber daya energi yang tidak terbarukan.

“Kita masih mendapat bonus demografi yang membutuhkan energi ke depannya. Saat ini, di Indonesia, itu kebutuhan energi masih sangat tinggi dan mayoritas masih dipenuhi dari minyak. Lebih dari 30 persen itu minyak, kemudian bahan bakar fosil lebih dari 75 persen. Untuk kebutuhan ekonomi, itu masih penting,” kata Luky.

Investasi dalam penerapan CCS/CCUS termasuk yang terbesar di dunia, meski sampai saat ini masih terus dikaji. Hal ini bisa menjadi peluang baik bagi Indonesia, mengingat RI memiliki penyimpanan geologis yang baik.

Butuh instrumen lain

ilustrasi kilang minyak (unsplash.com/Ehud Neuhaus)

Kementerian ESDM telah menerbitkan Permen No.2/2023 tentang CCUS di industri migas. “Peraturan pemerintah Kementerian ESDM 2/2023 yang tahun ini diperkenalkan bertujuan untuk memotivasi dan memfasilitasi industri hulu di Indonesia untuk mengurangi emisi karbon,” katanya.

Namun, hal ini cuma berlaku di wilayah kerja (WK) hulu migas saja, sehingga masih diperlukan instrumen lain untuk mengimplementasi teknologi ini. Perpres yang menyasar non-WK, “masih digodok di Kemenko Marves,” ujarnya.

Honeywell

Acara diskusi CCUS yang digelar Honeywell, Selasa (25/7). (dok. Honeywell)

Presiden Honeywell Asia Tenggara dan Chief Commercial Officer High Growth Regions, Steven Lien mengatakan bahwa teknologi yang dimiliki perusahaannya dapat mengakomodir tangkapan emisi karbon dioksida, mulai dari proses industri, penangkapan, penyimpanan, pemanfaatan, sampai memastikan keamanannya.

Saat ini, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia yang menggunakan teknologi CCUS Honeywell mampu menangkap 40 juta ton CO2 per tahun, atau setara dengan emisi lebih dari 8,6 juta mobil.

“Emisi karbon dioksida tersebut dapat digunakan untuk beragam aplikasi, seperti pengambilan minyak bumi atau menjadi bahan baku untuk produksi bahan bakar sintetis berkelanjutan,” katanya.

Penangkapan karbon sebelum atau sesudah proses pembakaran industri dapat membantu mengurangi efek gas rumah kaca. “Teknologi CCUS dapat mendukung transisi ke ekonomi rendah karbon,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN