Jakarta, FORTUNE – Setelah Singapura, Investor dari Cina dan Australia dikabarkan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) di IKN, dengan total nilai investasi yang diperkirakan mencapai Rp650 miliar.
Plt Wakil Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Raja Juli Antoni, mengatakan bahwa kedua investor ini masing-masing akan berinvestasi di properti dan pendidikan. “Delonix (investasi) Rp500 miliar, yang satu lagi, Australian Independent School, itu sekitar Rp150 miliar,” katanya, Senin (9/9). “Delonix ini sebuah perusahaan dari Cina yang akan membangun mal, hotel, apartemen (mix-used).”
Selain kedua investor ini, menurutnya ada empat sampai enam investor lain yang akan melakukan groundbreaking di IKN dalam waktu dekat. Menurutnya, sebetulnya sudah ada enam model kerja sama investor lokal dan investor asing yang sudah berjalan, seperti Rumah Sakit Mayapada yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Apollo India atau PLN yang bekerja sama dengan SembCorp Singapura.
"Sebenarnya kalau kita akui, banyak sekali antrean dari investor asing, tapi memang sistem governance internal OIKN-nya harus diperbaiki," kata Raja Juli. “Dngan besok ini groundbreaking, kami akan menemukan pola yang bisa mempercepat pembangunan di IKN.”
Optimistis
Pemerintah optimistis investasi IKN bisa mencapai target Rp100 triliun hingga akhir tahun 2024. Saat ini, masih ada 61 surat minat investasi (LoI) yang masih diproses dengan potensi nilai investasi mencapai Rp80,4 triliun.
“Itu terdiri dari direct investment, yaitu Rp49,3 triliun dan kemudian ada yang bentuk PPP (Public Private Partnership) atau KPBU sebesar Rp30,9 triliun, termasuk di antaranya ada (investor) asing sekitar Rp21,41 triliun,” ujar Raja Juli.
Hingga saat ini, total investasi yang sudah berjalan di IKN mencapai Rp56,2 triliun. Artinya, ada sekitar Rp43,8 triliun nilai investasi yang harus dikejar untuk memenuhi target 2024.
Sementara itu, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Badan Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengatakan bahwa upaya yang dilakukan OIKN masih on track.
“Apalagi karena tadi ada KPBU-nya kan sudah on progress. Kalau tadi dihitung antara direct investment dan KPBU mungkin sudah Rp80 triliun, jadi kita optimistis,” katanya.