Jazz Gunung Jaga Keberlanjutan Industri Musik Melalui Jazz Camp

Kolaborasi musisi muda dan senior jamin keberlanjutan.

Jazz Gunung Jaga Keberlanjutan Industri Musik Melalui Jazz Camp
Peserta Bromo Jazz Camp 2024. (dok. JGI)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Probolinggo, FORTUNEJazz Gunung Indonesia meningkatkan keberlanjutan Industri Musik Indonesia melalui pembinaan para musisi muda Jazz, dalam tajuk Bromo Jazz Camp.

Direktur Utama PT Jazz Gunung Indonesia (JGI), Bagas Indyatmono, mengatakan ide program Bromo Jazz Camp tercetus dua tahun lalu, dengan fokus pada regenerasi musisi Jazz di Indonesia. “Kami (Jazz Gunung) sudah ada 16 tahun, dan kayaknya semua musisi Jazz Indonesia sudah pernah main, siapa lagi nanti?,” katanya kepada Fortune Indonesia, di sela event Jazz Gunung Bromo 2024, Jumat (19/7).

Oleh karenanya, Bromo Jazz Camp terus diperkuat untuk menjadi bagian dari ekosistem industri musik Tanah Air, sekaligus menyiapkan talenta muda Jazz di Indonesia sebelum masuk ke industri. “Kami harus membuat sesuatu yang mungkin belum jadi perhatian di festival musik lain, ysng menyediakan residensi dan edukasi bagi para musisi muda,” kata Bagas.

Program ini akhirnya terselenggara tahun 2024, lewat kolaborasi bersama Legato Jazz Camp, dengan Kevin Yosua, Sri Hanuraga, dan Hansen Arief, berperan sebagai tim pengajar. Sebanyak 10 peserta yang terpilih dari Legato Jazz Camp di Solo beberapa waktu lalu, akan mengikuti kelas lanjutan untuk mengikuti residensi di Bromo Jazz Camp.

Sebagai puncak rangkaian pembinaan, para peserta Bromo Jazz Camp pun berkesempatan untuk menampilkan karyanya langsung di panggung Jazz Gunung Bromo 2024.

“Satu malam sebelum penampilan di Jazz Gunung Bromo 2024, saya minta teman-teman perserta Jazz Camp, untuk turun gunung dulu ke Kota Malang, dan bermain di satu Jazz Club kota Malang, biar jam terbang mereka nambah. Suasananya bagus dan chemistry-nya dapat banget,” kata Bagas. “Rangkaian Jazz Gunung di empat venue (Slamet, Bromo, Ijen, dan Burangrang) pada 2024 ini, bisa jadi showcase juga buat teman-teman Jazz Camp.”

Kesempatan untuk tampil

Bagas Indyatmono (kanan) dan Kevin Yosua (kiri). (Fortuneidn/Bayu Satito)

Bagas mengatakan, proses pembentukan regenerasi dimulai musisi muda mendapatkan kesempatan untuk bisa tampil dan berkolaborasi dengan para musisi senior. “Ketika musisi muda tampil, teman-temannya juga pasti akan datang dan menonton, walaupun mungkin secara finansial masih bergantung pada orang tuanya,” ujarnya.

Regenerasi dalam ekosistem musik bukan hanya terbatas pda musisinya saja, namun juga bagi para penonton, bahkan panitia yang menyelenggara.

"Kami bisa mengeklaim bahwa 85 persen panitia berasal dari warga lokal Probolinggo–daerah sekitar Bromo–dan sudah kami terapkan selama 16 tahun. Ada transfer pengetahuan kepada mereka, dan mereka juga antusias untuk belajar menyelenggarakan event seperti Jazz Gunung,” kata Bagas.

Pengalaman berharga

Jazz Gunung Bromo 2024. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Salah satu penggagas Jazz Camp sekaligus penampil di Jazz Gunung Bromo 2024, Kevin Yosua, mengatakan bahwa langkah menyelenggarakan program Jazz Camp ini cukup nekat.

“Karena kami concern banget pada regenerasi musik Jazz,” ujarnya. “Waktu kami mulai bikin Legato Jazz Camp bulan Mei, itu cukup terkejut, karena awal targetnya cuma 30 orang, tapi yang daftar 43 orang, melebihi ekspektasi. Kemudian kami sepakat melanjutkannya ke Bromo Jazz Camp.”

Bromo Jazz Camp menghadirkan pengalaman berharga bagi para peserta muda, baik dalam mentoring maupun kesempatan tampil di sebuah festival musik jazz. Beberapa peserta bahkan mengaku bahwa Jazz Gunung Bromo 2024 adalah panggung pertama mereka menampilkan kecintaan mereka dalam bermusik.

Kolaborasi dengan yang muda

Elfa's Singers. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Salah satu grup vokal legendaris Indonesia yang tampil di Jazz Gunung Bromo 2024, Elfa’s Singers–yang digawangi Yana Yulio, Lita Zein, Ucie Nurul, dan Agus Wisman–mengatakan cara mereka bisa mengikuti pergerakan generasi musik di Indonesia adalah bersikap terbuka untuk berkolaborasi dengan para musisi yang lebih muda.

“Kami beruntung diiringi oleh Yongky Vincent, seorang anak muda jenius yang hebat di musik Jazz. Ada beberapa aransemen yang diobrak-abrik sama Yonky, tapi kami terima aja, karena jadi lebih fresh. Jadi, kami juga merasa ikutan muda,” ujar salah satu personil Elfa’s Singers, Lita Zein, dalam wawancara khusus bersama Fortune Indonesia, (19/7).

Menurut Lita, generasi muda di industri musik Tanah Air saat ini berkembang  pesat. Hal ini tidak hanya menjadi capaian positif dari musisi muda, namun juga kesempatan bagi musisi senior untuk bisa belajar lebih untuk bisa mengikuti perkembangan industri musik dan menyesuaikan dengan ragam musik yang sedang tren di kalangan Gen Z maupun milenial.

Anggota Elfa’s Singers lainnya, Yana Yulio, mengatakan bahwa saat ini industri musik memang berbeda dengan situasi yang mereka hadapi di masa lalu. Salah satu yang menantang adalah peralihan sistem perekaman analog ke digital yang sempat membuat mereka merasa gagap mengikutinya.

“Tapi akhirnya, dengan punya teman dari generasi muda, termasuk anak-anak kami yang juga beranjak dewasa, kami bisa juga belajar yang baik dari mereka,” ujar Yana. “Kami juga sudah beberapa kali mengeluarkan single dalam bentuk digital. Meski nggak dalam bentuk fisik, tapi kami tetap semangat untuk terus berkarya.”

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
Pemangkasan Bunga The Fed jadi Stimulus Ke Perbankan
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI