Joko Anwar Kolaborasi Dengan Amazon MGM Studios di Film Kesebelasnya

Mengusung kisah dengan urgensi bagi masyarakat Indonesia.

Joko Anwar Kolaborasi Dengan Amazon MGM Studios di Film Kesebelasnya
Konferensi pers film ke-11 Joko Anwar. (dok.Come and See Pictures)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Sutradara Joko Anwar gandeng rumah produksi Hollywood Amazon MGM Studios produksi karya film kesebelasnya berjudul ‘Pengepungan Bukit Duri’ (The Siege at Thorn High).

Film bergenre action-thriller menurutnya menyuguhkan kisah yang dekat dengan penonton Indonesia. “Isu yang relevan dan sangat dekat dengan kehidupan kita sekarang di Indonesia, mengajak penonton untuk merenungkan kembali persepsi tentang keadilan dan empati,” katanya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (22/10).

Kerja sama rumah produksinya–Come and See Pictures–diharapkan bisa menjadi gebrakan baru di dalam industri perfilman Tanah Air sekaligus babak baru dalam karir perfilmannya, setelah sukses dengan karya sebelumnya seperti ‘Siksa Kubur’, ‘Pengabdi Setan’, hingga ‘Perempuan Tanah Jahanam’.

Vice President International Originals Amazon MGM Studios, James Farrell, mengatakan bahwa kolaborasi ini menandai pertama kalinya MGM bekerja sama dengan perusahaan produksi film dari Asia Tenggara, untuk perilisan film layar lebar.

“Kami sangat antusias untuk mempersembahkan hasil kerja sama kami dengan tim Come and See Pictures menghidupkan visi unik Joko Anwar ke layar lebar bagi penonton Indonesia,” ujarnya.

Sekilas tentang film

Joko Anwar, Sutradara Indonesia. (dok.Come and See Pictures)

Joko mengungkapkan bahwa film ‘Pengepungan di Bukit Duri’ mengambil latar tahun 2027, ketika situasi di Indonesia bergejolak. Menggambarkan kondisi masyarakat berada di ambang kehancuran, dipicu oleh diskriminasi dan kebencian rasial.

Di tengah semua itu, muncul Edwin–diperankan Morgan Oey–guru pengganti di SMA DURI yang dikhususkan untuk siswa-siswi bermasalah. Situasi semakin rumit, Edwin menghadapi pertarungan untuk bertahan hidup ketika sekolah tempatnya mengajar mendadak berubah menjadi ajang pertarungan hidup dan mati.

Film ini rencananya akan tayang pada 2025, dan dibintangi para aktor generasi baru Indonesia, seperti Omara Esteghlal, Hana Pitrashata Malasan, Endy Arfian, Fatih Unru, Satine Zaneta, Dewa Dayana, Florian Rutters, Faris Fadjar Munggaran, Sandy Pradana, Farandika, Raihan Khan, Sheila Kusnadi, Millo Taslim, Bima Azriel.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil