Satgas Covid-19 : Kasus Mingguan Naik 15 Kali Lipat, RI Perlu Waspada

Pemerintah perlu berkaca pada kenaikan kasus negara lain.

Satgas Covid-19 : Kasus Mingguan Naik 15 Kali Lipat, RI Perlu Waspada
Ilustrasi Virus Covid-19. (Pixabay/MiroslavaChrienova)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus positif mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir. Penambahan kasus seminggu terakhir sudah mencapai 38.000 kasus, naik signifikan jika dibandingkan penambahan kasus pada awal Juni 2022 yang hanya mencapai 2.000 kasus.

Alhasil, pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu waspada, sekaligus berkaca pada penyebab terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di negara-negara lain. Hal ini sangat penting dilakukan, sebagai bahan pembelajaran bersama.

“Agar kita dapat merefleksikannya dan mencegah semaksimal mungkin potensi tersebut terjadi di Indonesia,” ujarnya pada keterangan pers daring perkembangan penanganan Covid-19, Kamis (5/8).

Wiku mencontohkan pada lonjakan kasus di Jepang yang terjadi karena mobilitas masyarakat–baik di dalam maupun luar negeri–meningkat seiring memasuki liburan musim panas. “Subvarian BA.5 dan BA.2 yang menyebar dengan luas seiring dengan kegiatan publik yang semakin meningkat, menjadi penyebab terbesar kenaikan kasus di sana,” katanya.

Sementara, di Korea Selatan, kenaikan kasus terjadi karena pembukaan perjalanan internasional bersamaan dengan dihapusnya peraturan menjaga jarak, sehingga hanya mengandalkan penggunaan masker saja.

“Di Australia, kenaikan terjadi karena subvarian BA.5 yang menyebarluas di sana. Diperparah dengan lonjakan kasus influenza secara bersamaan. Sedangkan di Singapura, kenaikan terjadi juga karena subvarian BA.4 dan BA.5,” ujar Wiku.

Harus waspada meski belum parah

Ilustrasi vaksin di dunia. (Pixabay/qimono)

Dari data yang dirangkum oleh Satgas Penanganan Covid-19, dilihat dari jumlah penambahan kasus mingguan di beberapa negara tersebut, Indonesia memang masih berada di urutan bawah, dengan penambahan kasus mingguan per 31 Juli 2022 mencapai 38.756 kasus.

Meski dampaknya tidak seperti negara lain itu, ucap Wiku, namun hal ini perlu diwaspadai karena kemungkinan lonjakan kasus masih ada. “Hal ini menunjukkan bahwa ancaman varian baru Covid-19 tidak bisa dianggap enteng,” katanya.

Adapun penambahan kasus mingguan per 31 Juli 2022, di Jepang mencapai 1,41 juta kasus, Korsel 573.243 kasus, Australia sebanyak 299.729, dan Singapura menyentuh angka 54.900 kasus. “Kita perlu meminimalisir potensi terjadinya lonjakan kasus, dengan belajar dari negara-negara tersebut,” ujar dia. 

Peningkatan yang terjadi

Juru bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. (Tangkapan layar)

Menurut Wiku, penambahan kasus positif ini juga diiringi peningkatan kasus kematian, meski belum terlalu parah. Seminggu terakhir kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 91 kasus, sedangkan minggu sebelumnya berada di angka 40 kasus.

“Angka keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR)mulai mengalami peningkatan (juga). DKI Jakarta yang tertinggi 12,93 persen, Kalimantan Selatan 12,79 persen, dan Banten 11,85 persen,” ujarnya. 

Imbauan persiapan aktivitas yang aman

Ilustrasi Omicron. (Pixabay/BelnderTimer)

Menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun, Wiku mengimbau masyarakat untuk menyiapkan aktivitas yang aman di tengah pandemi Covid-19. Hal ini untuk menekan peluang penularan, meski aktivitas sedang meningkat.

“Tetap utamakan protokol kesehatan, dan ingat, tunda kegiatan jika merasa sakit untuk kesehatan dan keselamatan bersama,” tutur Wiku. “Masih ada beberapa jangka waktu menjelang 17 Agustus.”

Sementara erkait ditemukannya 17 peserta Asean Para Games di Surakarta yang terpapar Covid-19, Wiku mengatakan bahwa panitia sudah menanganinya sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

“Kami mohon juga kepada panitia untuk dapat menerapkan prosedur dengan baik dan benar, untuk membolehkan partisipan kembali beraktivitas, jika benar-benar sudah sembuh,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Mega Insurance dan MSIG Indonesia Kolaborasi Luncurkan M-Assist
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024
Booming Chip Dorong Pertumbuhan Ekonomi Singapura
Pimpinan G20 Sepakat Kerja Sama Pajaki Kelompok Super Kaya
Dorong Bisnis, Starbucks Jajaki Kemitraan Strategis di Cina