Jakarta, FORTUNE – Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengatakan kasus positif mingguan di Indonesia meningkat hingga 15 kali lipat dalam dua bulan terakhir. Penambahan kasus seminggu terakhir sudah mencapai 38.000 kasus, naik signifikan jika dibandingkan penambahan kasus pada awal Juni 2022 yang hanya mencapai 2.000 kasus.
Alhasil, pemerintah dan masyarakat Indonesia perlu waspada, sekaligus berkaca pada penyebab terjadinya kenaikan kasus Covid-19 di negara-negara lain. Hal ini sangat penting dilakukan, sebagai bahan pembelajaran bersama.
“Agar kita dapat merefleksikannya dan mencegah semaksimal mungkin potensi tersebut terjadi di Indonesia,” ujarnya pada keterangan pers daring perkembangan penanganan Covid-19, Kamis (5/8).
Wiku mencontohkan pada lonjakan kasus di Jepang yang terjadi karena mobilitas masyarakat–baik di dalam maupun luar negeri–meningkat seiring memasuki liburan musim panas. “Subvarian BA.5 dan BA.2 yang menyebar dengan luas seiring dengan kegiatan publik yang semakin meningkat, menjadi penyebab terbesar kenaikan kasus di sana,” katanya.
Sementara, di Korea Selatan, kenaikan kasus terjadi karena pembukaan perjalanan internasional bersamaan dengan dihapusnya peraturan menjaga jarak, sehingga hanya mengandalkan penggunaan masker saja.
“Di Australia, kenaikan terjadi karena subvarian BA.5 yang menyebarluas di sana. Diperparah dengan lonjakan kasus influenza secara bersamaan. Sedangkan di Singapura, kenaikan terjadi juga karena subvarian BA.4 dan BA.5,” ujar Wiku.
Harus waspada meski belum parah
Dari data yang dirangkum oleh Satgas Penanganan Covid-19, dilihat dari jumlah penambahan kasus mingguan di beberapa negara tersebut, Indonesia memang masih berada di urutan bawah, dengan penambahan kasus mingguan per 31 Juli 2022 mencapai 38.756 kasus.
Meski dampaknya tidak seperti negara lain itu, ucap Wiku, namun hal ini perlu diwaspadai karena kemungkinan lonjakan kasus masih ada. “Hal ini menunjukkan bahwa ancaman varian baru Covid-19 tidak bisa dianggap enteng,” katanya.
Adapun penambahan kasus mingguan per 31 Juli 2022, di Jepang mencapai 1,41 juta kasus, Korsel 573.243 kasus, Australia sebanyak 299.729, dan Singapura menyentuh angka 54.900 kasus. “Kita perlu meminimalisir potensi terjadinya lonjakan kasus, dengan belajar dari negara-negara tersebut,” ujar dia.
Peningkatan yang terjadi
Menurut Wiku, penambahan kasus positif ini juga diiringi peningkatan kasus kematian, meski belum terlalu parah. Seminggu terakhir kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 91 kasus, sedangkan minggu sebelumnya berada di angka 40 kasus.
“Angka keterisian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit (Bed Occupancy Rate/BOR)mulai mengalami peningkatan (juga). DKI Jakarta yang tertinggi 12,93 persen, Kalimantan Selatan 12,79 persen, dan Banten 11,85 persen,” ujarnya.
Imbauan persiapan aktivitas yang aman
Menjelang peringatan ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke-77 tahun, Wiku mengimbau masyarakat untuk menyiapkan aktivitas yang aman di tengah pandemi Covid-19. Hal ini untuk menekan peluang penularan, meski aktivitas sedang meningkat.
“Tetap utamakan protokol kesehatan, dan ingat, tunda kegiatan jika merasa sakit untuk kesehatan dan keselamatan bersama,” tutur Wiku. “Masih ada beberapa jangka waktu menjelang 17 Agustus.”
Sementara erkait ditemukannya 17 peserta Asean Para Games di Surakarta yang terpapar Covid-19, Wiku mengatakan bahwa panitia sudah menanganinya sesuai prosedur yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
“Kami mohon juga kepada panitia untuk dapat menerapkan prosedur dengan baik dan benar, untuk membolehkan partisipan kembali beraktivitas, jika benar-benar sudah sembuh,” ujarnya.