Jakarta, FORTUNE – Event musik Pestapora 2023 sukses digelar 22-24 September kemarin, dengan penampilan sejumlah artis ternamadalam negeri. Padatnya pengunjung dan lokasi panggung yang dibagi dalam beberapa titik menyebabkan kerumunan massa tak terhindarkan di tiap tempat.
Secara total, ada sekitar 12 panggung dengan lebih dari 200 musisi yang tampil dan terbagi menjadi tiga hari penampilan. Masing-masing musisi akan terjeda di waktu rata-rata 15-30 menit di setiap panggungnya.
Direktur Festival Pestapora, Kiki Aulia Ucup, mengatakan tidak ada alasan khusus baginya untuk membuat pembagian panggung dan jadwal seperti ini. “Tujuan utamanya adalah memecah crowd,” katanya kepada Fortune Indonesia, Minggu (25/9). “Itu salah satu dari risiko festival, nggak semuanya bisa kalian tonton.”
Pada hari pertama, The Adams tampil di waktu yang hampir sama dengan Ungu dan Andara and The Backbone. Sementara di hari kedua, The Sigit dan Vierratale tampil bersebelahan di panggung Boos Stage dan Hingar Bingar. Yang paling jelas memiliki massa besar, yakni Tipe-X dan Seringai X Burgerkill tampil di waktu yang sama, meski panggung yang berbeda.
Sistem suara
Perihal pengaturan sistem suara, Ucup mengatakan bahwa panitia sudah memiliki cara dan berkoordinasi agar suara tetap nyaman didengar, dan tidak mengganggu, meski panggung letaknya bersebelahan. “Mengatur koordinasi untuk limit audio, supaya satu panggung tidak mengganggu panggung lainnya,” katanya.
Fortune Indonesia membuktikan langsung berdiri di antara dua panggung besar Boss Stage dan Hingar Bingar posisinya bersebelahan. NTRL tampil dengan musik punk cadasnya di panggung Hingar Bingar, sudah pasti gempuran suara menghentak tak terbendung. Sementara, pada sisi Boss Stage, Fourtwnty tampil bersama Fiersa Besari dan Jason Ranti, mengumpulkan massa sampai memenuhi area.
Meski keduanya memainkan lagu dan genre musik yang berbeda, namun tak mengurangi antusiasme penonton. Di koridor tengah yang membagi keduanya, suara memang terdengar masih bersahutan antara NTRL dan Fourtwnty, namun ketika memasuki area depan panggung, suara setiap penampil akan tetap menguasai telinga para penontonnya.