Kemenparekraf Bidik Tambahan Investasi Rp120 T Untuk 5 DSP

Investasi harus menimbang tren pariwisata global.

Kemenparekraf Bidik Tambahan Investasi Rp120 T Untuk 5 DSP
Pembangunan yang sedang dilaksanakan di DPSP Likupang. (Tangkapan layar)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan tambahan investasi senilai US$8 miliar atau sekitar Rp120 triliun, untuk lima destinasi pariwisata super prioritas (DSP)–Danau Toba, Labuan Bajo, Borobudur, Mandalika, dan Likupang.

Selain untuk mendorong pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, investasi ini diharapkan bisa menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru pada 2024. “Kami ingin membuat suatu program agar investasi ini di lima destinasi super prioritas bisa merata,” ujarnya dalam weekly press briefing, Senin (25/7).

Kemenparekraf bukan hanya akan mendorong event, tapi juga kita mendorong keberlanjutan lingkungan. “Contoh investasi pariwisata hijau yang sedang berjalan adalah di Danau Toba, ada nilai investasi sekitar Rp600 miliar untuk beberapa hotel, dan juga di Labuan Bajo ada beberapa investasi yang berjalan, kita dorong agar konsepnya adalah pariwisata hijau,” katanya.

Realisasi investasi

Menparekraf, Sandiaga S. Uno. (Tangkapan layar)

Sandiaga mengatakan, investasi di sektor pariwisata akan membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang positif. Realisasi investasi di destinasi seperti Mandalika saat ini mencapai US$541,2 juta, di Likupang mencapai US$484,29 juta, dan Borobudur mencapai US$366,63 juta.

“Untuk Danau Toba (US$55,16 juta, kita mesti bekerja lebih keras lagi menarik investasi, agar bisa menyusul Mandalika dan Likupang yang sudah cukup banyak menarik investasi dari dalam dan luar negeri,” kata Sandiaga.

Kemenparekraf akan berupaya menjadikan investasi ini tersebar merata di lima destinasi super prioritas. Melalui ajang International Tourism Investment Forum (ITIF) 2023, diharapkan ada peluang terbuka Pembangunan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. “Investasi akan menghadirkan ekonomi yang lebih berkeadilan,” ujarnya.

Tren global

Menparekraf sambut kunjungan wisman pertama di tahun 2023. (dok. Kemenparekraf)

Dalam kesempatan yang berbeda, Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan pelaku pariwisata harus melihat tren global yang terus berkembang dinamis. "Perubahan kebiasaan wisatawan global harus dicermati untuk kemudian dijawab dengan sejumlah upaya mendorong berbagai potensi wisata yang kita miliki untuk beradaptasi dengan tren tersebut,” katanya dalam keterangan tertulis, Senin (24/7).

Tren ini merujuk pada perubahan paradigma yang mengedepankan fleksibilitas dan pariwisata yang bisa digunakan jadi destinasi pemulihan (healing). Ada pula tren para wisatawan mencari daya tarik yang unik di berbagai daerah.

Kini, wisatawan mancanegara makin bergantung pada rating dan ulasan jujur para pengunjung lain. Hal ini, kata Lestari, harus dijawab dengan langkah yang tepat, supaya bisa bermanfaat. 

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya
Cara Menghitung Dana Pensiun Karyawan Swasta, Ini Simulasinya
Konsekuensi Denda Jika Telat Bayar Cicilan KPR, Bisa Disita
Investor Asing Hengkang dari Pasar Obligasi Asia pada Desember 2024
Cara Mengurus Sertifikat Tanah Hilang, Biaya, dan Prosedurnya