Riset: Akuntan Butuh Kompetensi Tambahan untuk Hadapi Tantangan Global

Berpangkal pada keberlanjutan, teknologi, dan etika.

Riset: Akuntan Butuh Kompetensi Tambahan untuk Hadapi Tantangan Global
Ilustrasi akuntan. (Pixabay/Steve Buissinne)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Profesi Akuntan memainkan peran penting dalam mendukung keberhasilan bisnis dan industri. Namun, di tengah berbagai Tantangan Global, seperti pesatnya teknologi da kebijakan global  para akuntan harus mengembangkan Kompetensi baru yang relevan dengan kebutuhan masa kini dan masa depan.

Berdasarkan laporan dari Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW), terdapat tiga hal terkait kompetensi utama yang jadi fokus akuntan profesional: keberlanjutan, teknologi, dan etika.

Kompetensi ini bukan hanya tentang keahlian teknis, tetapi juga tentang bagaimana akuntan dapat menjadi mitra strategis bagi perusahaan untuk menghadapi tantangan yang lebih kompleks.

Keberlanjutan: Mengintegrasikan Prinsip ESG ke Dalam Strategi Bisnis

Bisnis berkelanjutan dengan ESG. (Pixabay/Geralt)

Di era modern, keberlanjutan telah menjadi pilar utama dalam strategi perusahaan. Pemahaman tentang Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi salah satu syarat penting bagi akuntan profesional.

Untuk itu, berdasarkan riset tersebut, akuntan diharapkan bisa beradaptasi dengan beberapa hal berikut:

  1. Mengelola Pelaporan Non-Keuangan
    Perusahaan tidak lagi hanya fokus pada laba, tetapi juga pada dampak lingkungan dan sosial dari operasionalnya. Akuntan berperan dalam menyusun laporan non-keuangan yang mengukur dampak ini secara akurat, transparan, dan sesuai standar internasional.
  2. Mendorong Praktik Bisnis Berkelanjutan
    Akuntan membantu perusahaan membuat keputusan yang mendukung keberlanjutan, seperti mengurangi jejak karbon, memanfaatkan sumber daya secara efisien, dan memperhatikan hak-hak tenaga kerja.
  3. Mengurangi Risiko Keberlanjutan
    Melalui analisis data, akuntan dapat mengidentifikasi risiko yang terkait dengan keberlanjutan, seperti ketidakpatuhan terhadap regulasi lingkungan atau reputasi buruk akibat isu sosial, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi dan mengelolanya dengan baik.

Teknologi: Meningkatkan Efisiensi dan Daya Saing

Ilustrasi perangkat AI. Shutterstock/Aumpattarawut

Perkembangan teknologi, termasuk kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan data analytics, telah membawa perubahan besar dalam cara kerja akuntan.

Teknologi tidak hanya mempermudah pekerjaan rutin, tetapi juga memberikan peluang baru bagi akuntan untuk memberikan wawasan strategis. Sebaiknya, seorang akuntan memperhatikan beberapa hal ini:

  1. Otomasi Proses Rutin
    Tugas-tugas manual seperti penyusunan laporan keuangan atau rekonsiliasi data dapat diotomasi menggunakan perangkat lunak modern berbasis AI, sehingga akuntan memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada analisis strategis.
  2. Pemanfaatan Data Analytics dan Big Data
    Akuntan masa depan harus mampu menganalisis data besar untuk menemukan pola, tren, dan wawasan yang mendukung pengambilan keputusan. Hal ini membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing di pasar.
  3. Memahami Teknologi Keuangan Modern
    Teknologi seperti blockchain juga mulai memengaruhi bidang akuntansi, terutama dalam hal transparansi dan keamanan data. Akuntan perlu memahami cara kerja teknologi ini untuk memastikan mereka tetap relevan.

Etika: Membangun Integritas dan Kepercayaan

Shutterstock/YP_Studio

Di era digital, tantangan etika menjadi lebih kompleks karena akuntan harus menangani data sensitif dan menggunakan teknologi canggih yang memengaruhi pengambilan keputusan, sehingga beberapa hal berikut menjadi penting.

  1. Keputusan Berbasis Prinsip
    Akuntan sering dihadapkan pada konflik kepentingan atau dilema etika. Kemampuan untuk bertindak berdasarkan prinsip yang kuat adalah kunci untuk menjaga kredibilitas dan reputasi mereka.
  2. Etika Digital
    Dengan meningkatnya penggunaan teknologi, akuntan perlu memahami isu-isu seperti privasi data, keamanan informasi, dan bias dalam algoritma AI. Hal ini penting untuk memastikan penggunaan teknologi dilakukan secara etis.
  3. Meningkatkan Kredibilitas Profesional
    Etika yang kuat menciptakan kepercayaan, baik dari klien, mitra bisnis, maupun masyarakat umum. Dengan mempraktikkan integritas dalam setiap keputusan, akuntan dapat menjadi figur yang dihormati dalam komunitas bisnis.

Tiga kompetensi utama—keberlanjutan, teknologi, dan etika—merupakan kunci bagi akuntan profesional untuk tetap relevan dan berdaya saing. Ketiga hal ini memungkinkan akuntan berperan lebih dari sekadar pelaksana teknis, tetapi juga sebagai mitra strategis yang membantu perusahaan menghadapi tantangan global.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Apa itu Review? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
Apa Itu Market Share? Ini Arti, Fungsi, dan Cara Menghitungnya
8 Rekomendasi Smartwatch di Bawah Rp2 Juta, Teknologi Canggih!
7 Rekomendasi Merek Printer Terbaik yang Bagus dan Awet
Apa itu Support Resistance? Ini Arti, Fungsi, dan Cara Menentukannya
5 Rekomendasi Franchise Rumah Makan Padang, Mulai dari Rp25 Juta