Luhut Sebut Teknologi AI Bisa Hemat Subsidi BBM Sampai Rp50 Triliun

Teknologi AI mengarahkan subsidi BBM lebih tepat sasaran.

Luhut Sebut Teknologi AI Bisa Hemat Subsidi BBM Sampai Rp50 Triliun
Menteri koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenkomarves)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa penggunaan Teknologi AI (Artificial Intelligence) pada pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa menghemat subsidi negara hingga Rp50 triliun per tahun. 

Menurutnya, teknologi AI bisa membuat penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran, sehingga dana yang digelontorkan pemerintah bisa lebih terarah menyesuaikan kebutuhan. “Yang tidak berhak dapat (BBM subsidi), ya jangan dapat,” kata Luhut seperti dikutip Antaranews, Minggu (11/8). “Itu (dana subsidi) kan bisa kita gunakan yang lain.”

Luhut berpendapat bahwa penggunaan teknologi bisa meningkatkan efisiensi pemerintah, di tengah ketidakpastian ekonomi global. Salah satu yang dinilainya berhasil adalah inovasi e-Katalog yang mampu mendatangkan penghematan hingga Rp3 ribu triliun.

Selain itu, automatic blocking system dalam penyelesaian piutang di sektor batu bara melalui Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) juga mendatangkan penerimaan negara sampai Rp1,1 triliun.

Bagian digitalisasi

Aplikasi MyPertamina. (Shutterstock/Poetra.RH)

Luhut sebelumnya mengatakan, pemerintah akan mulai membatasi pembelian BBM bersubsidi per 17 Agustus 2024. “Orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangin. Kita hitung di situ,” ujarnya dalam unggahan akun instagram @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7). “Sekarang Pertamina sudah menyiapkan.”

Penggunaan teknologi digital, kata Luhut, sudah dilakukan dalam berbagai kegiatan pemerintah dan bisnis.

“Jika semua sektor pemerintahan sudah menerapkan digitalisasi, maka efisiensi bisa diciptakan, celah untuk berkorupsi bisa berkurang, dan yang paling penting penerimaan negara bisa kembali meningkat,” katanya.

Penerapan

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Sementara itu, Direktur Utama Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan pihaknya sudah menggunakan teknologi AI untuk mengelola bisnis dari hulu ke hilir secara terintegrasi. “Sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa dengan inovasi AI exception signal, Pertamina bisa mengolah 15 juta data transasksi BBM subsidi per hari. Dengan demikian, Pertamina pun bisa menghasilkan penghindaran biaya yang cukup signifikan dan mengurangi penympangan distribusi BBM bersubsidi.

Sebagai informasi tambahan, per 10 Agustus 2024, PT Pertamina Patra Niaga resmi melakukan penyesuaian harga Pertamax dari sebelumnya Rp12.950 per liter menjadi Rp13.700 per liter di berlaku di SPBU Pertamina wilayah Aceh, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.

Kenaikan harga ini dilakukan sebagai bentuk penyesuaian harga BBM non-subsidi pada tren harga rata-rata publikasi minyak dunia (ICP) dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
The Fed Pangkas Suku Bunga 50 Bps, Sentimen Positif IHSG (19/9)
BREN Batal Masuk FTSE, Saham Prajogo Pangestu Kompak Merah
TikTok Ungkap 4 Jenis Konsumen, Penjual Harus Paham
Ini Strategi Atur Keuangan Hadapi Tekanan Ekonomi Agar Tak Turun Kelas
Transaksi Kripto Pulih, Ini Lokasi Peretas Indodax