NEWS

Luhut Sebut Teknologi AI Bisa Hemat Subsidi BBM Sampai Rp50 Triliun

Teknologi AI mengarahkan subsidi BBM lebih tepat sasaran.

Luhut Sebut Teknologi AI Bisa Hemat Subsidi BBM Sampai Rp50 TriliunMenteri koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Dok. Kemenkomarves)
12 August 2024

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan bahwa penggunaan Teknologi AI (Artificial Intelligence) pada pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa menghemat subsidi negara hingga Rp50 triliun per tahun. 

Menurutnya, teknologi AI bisa membuat penyaluran BBM bersubsidi bisa lebih tepat sasaran, sehingga dana yang digelontorkan pemerintah bisa lebih terarah menyesuaikan kebutuhan. “Yang tidak berhak dapat (BBM subsidi), ya jangan dapat,” kata Luhut seperti dikutip Antaranews, Minggu (11/8). “Itu (dana subsidi) kan bisa kita gunakan yang lain.”

Luhut berpendapat bahwa penggunaan teknologi bisa meningkatkan efisiensi pemerintah, di tengah ketidakpastian ekonomi global. Salah satu yang dinilainya berhasil adalah inovasi e-Katalog yang mampu mendatangkan penghematan hingga Rp3 ribu triliun.

Selain itu, automatic blocking system dalam penyelesaian piutang di sektor batu bara melalui Sistem Informasi Mineral dan Batubara Kementerian/Lembaga (Simbara) juga mendatangkan penerimaan negara sampai Rp1,1 triliun.

Bagian digitalisasi

Aplikasi MyPertamina.
Aplikasi MyPertamina. (Shutterstock/Poetra.RH)

Luhut sebelumnya mengatakan, pemerintah akan mulai membatasi pembelian BBM bersubsidi per 17 Agustus 2024. “Orang yang tidak berhak dapat subsidi itu akan bisa kita kurangin. Kita hitung di situ,” ujarnya dalam unggahan akun instagram @luhut.pandjaitan, Selasa (9/7). “Sekarang Pertamina sudah menyiapkan.”

Penggunaan teknologi digital, kata Luhut, sudah dilakukan dalam berbagai kegiatan pemerintah dan bisnis.

“Jika semua sektor pemerintahan sudah menerapkan digitalisasi, maka efisiensi bisa diciptakan, celah untuk berkorupsi bisa berkurang, dan yang paling penting penerimaan negara bisa kembali meningkat,” katanya.

Penerapan

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati (tengah) menyampaikan paparan dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.