Jakarta, FORTUNE – Zero Waste Lifestyle atau gaya hidup yang minim menghasilkan sampah, saat ini makin populer di tengah masyarakat, seiring isu pengelolaan sampah yang membahayakan kelestarian lingkungan.
Laman resmi Eiger Adventure, menampilkan definisi Zero Waste Lifestyle sebagai pola hidup yang cerdas dalam menggunakan produk sekali pakai yang dapat meningkatkan jumlah sampah. Tujuannya adalah untuk mengurangi produksi sampah, memungkinkan pengelolaan lingkungan yang optimal dan berkelanjutan di masa depan.
Filosofi Zero waste memandang gaya hidup sebagai cara untuk mempromosikan kebijaksanaan dalam konsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya agar produk dapat digunakan kembali. Konsep ini juga berfokus pada upaya menghindari penggunaan plastik sekali pakai.
Tujuan Zero Waste Lifestyle
Secara sederhana, Zero Waste Lifestyle bertujuan untuk meminimalkan emisi karbon dan sampah. Dengan memiliki pola pikir yang berfokus untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan, Anda akan lebih berhati-hati dalam memilih barang-barang yang akan dibeli, cara menggunakannya, dan dampaknya ke depan. Hal ini pada akhirnya mendorong Anda untuk hanya membeli dan mengonsumsi barang-barang yang baik bagi diri sendiri dan lingkungan.
Zero Waste Lifestyle bukan sekadar tentang daur ulang, melainkan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Dengan demikian, gaya hidup ini pun bisa menggalakkan transisi dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular, menghindari penggunaan sumber daya alam terbatas, dan menghilangkan limbah serta polusi dari keseluruhan struktur sosial.
Zero Waste Lifestyle sebenarnya dimulai dengan menolak (refuse), mengurangi (reduce), dan menggunakan kembali (reuse). Jika tiga hal tersebut tidak mungkin dilakukan, barulah daur ulang (recycle) dan pembusukan (rot) menjadi pilihan terakhir.
Cara menerapkannya
Berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai menerapkan Zero Waste Lifestyle dalam hidup sehari-hari:
- Memanfaatkan barang yang sudah tak terpakai
Hal ini dapat secara signifikan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga atau individu. Salah satu contohnya adalah mengubah pakaian yang tidak terpakai menjadi tas belanja atau produk lainnya. Dengan melakukan hal ini, Anda tidak hanya mengurangi limbah kain, namun juga mengurangi penggunaan kantong plastik sampai menghemat uang untuk membeli kantong belanja di toko. - Membeli dan konsumsi makanan secukupnya
Salah satu penyumbang sampah terbesar yang merusak lingkungan adalah sisa makanan, mulai dari makanan yang terbuang hingga kemasan makanan instan yang menumpuk di tempat pembuangan sampah.
Oleh sebab itu, dengan membatasi pembelian makanan sesuai kebutuhan, Anda bisa meminimalisir sampah yang berpotensi terbuang. Selain itu, Anda bisa membawa tempat makanan sendiri saat membeli makanan, untuk mengurangi penggunaan wadah makanan sekali pakai yang bisa jadi sampah. - Berpikir cerdas sebagai konsumen modern
Hal ini berarti memikirkan dampak jangka panjang sebelum membeli barang baru. Setiap barang yang dibeli akan dikonsumsi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan akhirnya akan menghasilkan limbah atau sampah yang harus dibuang.
Dengan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan cuma yang diinginkan, Anda bisa secara mandiri mengurangi produksi sampah. Selain itu, memiliki sedikit barang juga akan memberikan ruang yang lebih lapang di rumah. - Memilah sampah dapur dan mengolahnya jadi kompos
Sampah organik dipisahkan dari sampah plastik, memungkinkan pengolahan keduanya secara optimal. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan untuk memperkaya tanah di sekitar rumah. Sementara, sampah plastik dan material non-biodegradable lainnya dapat dijadikan produk lain setelah proses daur ulang. - Memilih produk ramah lingkungan
Perkembangan gaya hidup zero waste telah mendorong banyak produsen dan industri untuk beradaptasi. Saat ini, berbagai produk ramah lingkungan dapat ditemukan di pasaran dengan kode atau nama khusus yang diberikan. Sebagai konsumen, Anda juga perlu mendukung inisiatif ini dengan memilih produk-produk ramah lingkungan. - Gunakan alat mandi sendiri saat staycation
Meskipun barang-barang yang disediakan di hotel mungkin terlihat menarik untuk digunakan, namun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk membawa perlengkapan mandi sendiri. - Membawa bekal sendiri
Membawa bekal dari rumah untuk perjalanan merupakan kebiasaan yang dapat diterapkan baik saat perjalanan darat, udara, maupun laut. Selain mengurangi sampah, langkah ini juga akan membantu menghemat pengeluaran.
Demikianlah penjelasan tentang Zero Waste Lifestyle dan sejumlah cara untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.