Mengenal Zero Waste Lifestyle dan Penerapannya

Zero Waste Lifestyle bertujuan meminimalisir emisi sampah.

Mengenal Zero Waste Lifestyle dan Penerapannya
Pemanfaatan benda yang berpotensi jadi sampah bagian dari Zero Waste Lifestyle. (Pixabay/StockSnap)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEZero Waste Lifestyle atau gaya hidup yang minim menghasilkan sampah, saat ini makin populer di tengah masyarakat, seiring isu pengelolaan sampah yang membahayakan kelestarian lingkungan.

Laman resmi Eiger Adventure, menampilkan definisi Zero Waste Lifestyle sebagai pola hidup yang cerdas dalam menggunakan produk sekali pakai yang dapat meningkatkan jumlah sampah. Tujuannya adalah untuk mengurangi produksi sampah, memungkinkan pengelolaan lingkungan yang optimal dan berkelanjutan di masa depan.

Filosofi Zero waste memandang gaya hidup sebagai cara untuk mempromosikan kebijaksanaan dalam konsumsi dan memaksimalkan siklus hidup sumber daya agar produk dapat digunakan kembali. Konsep ini juga berfokus pada upaya menghindari penggunaan plastik sekali pakai.

Tujuan Zero Waste Lifestyle

Ilustrasi daur ulang. (Pixabay/政徳 吉田)

Secara sederhana, Zero Waste Lifestyle bertujuan untuk meminimalkan emisi karbon dan sampah. Dengan memiliki pola pikir yang berfokus untuk meminimalisir sampah yang dihasilkan, Anda akan lebih berhati-hati dalam memilih barang-barang yang akan dibeli, cara menggunakannya, dan dampaknya ke depan. Hal ini pada akhirnya mendorong Anda untuk hanya membeli dan mengonsumsi barang-barang yang baik bagi diri sendiri dan lingkungan.

Zero Waste Lifestyle bukan sekadar tentang daur ulang, melainkan untuk mengurangi jumlah sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir. Dengan demikian, gaya hidup ini pun bisa menggalakkan transisi dari ekonomi linear menuju ekonomi sirkular, menghindari penggunaan sumber daya alam terbatas, dan menghilangkan limbah serta polusi dari keseluruhan struktur sosial.

Zero Waste Lifestyle sebenarnya dimulai dengan menolak (refuse), mengurangi (reduce), dan menggunakan kembali (reuse). Jika tiga hal tersebut tidak mungkin dilakukan, barulah daur ulang (recycle) dan pembusukan (rot) menjadi pilihan terakhir.

Cara menerapkannya

Membawa bekal dengan tempat sendiri. (Pixabay/jun yang)

Berikut ini adalah sejumlah cara yang bisa Anda lakukan untuk mulai menerapkan Zero Waste Lifestyle dalam hidup sehari-hari:

  1. Memanfaatkan barang yang sudah tak terpakai
    Hal ini dapat secara signifikan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan oleh rumah tangga atau individu. Salah satu contohnya adalah mengubah pakaian yang tidak terpakai menjadi tas belanja atau produk lainnya. Dengan melakukan hal ini, Anda tidak hanya mengurangi limbah kain, namun juga mengurangi penggunaan kantong plastik sampai menghemat uang untuk membeli kantong belanja di toko.
  2. Membeli dan konsumsi makanan secukupnya
    Salah satu penyumbang sampah terbesar yang merusak lingkungan adalah sisa makanan, mulai dari makanan yang terbuang hingga kemasan makanan instan yang menumpuk di tempat pembuangan sampah.
    Oleh sebab itu, dengan membatasi pembelian makanan sesuai kebutuhan, Anda bisa meminimalisir sampah yang berpotensi terbuang. Selain itu, Anda bisa membawa tempat makanan sendiri saat membeli makanan, untuk mengurangi penggunaan wadah makanan sekali pakai yang bisa jadi sampah.
  3. Berpikir cerdas sebagai konsumen modern
    Hal ini berarti memikirkan dampak jangka panjang sebelum membeli barang baru. Setiap barang yang dibeli akan dikonsumsi, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan akhirnya akan menghasilkan limbah atau sampah yang harus dibuang.
    Dengan hanya membeli barang yang benar-benar dibutuhkan, bukan cuma yang diinginkan, Anda bisa secara mandiri mengurangi produksi sampah. Selain itu, memiliki sedikit barang juga akan memberikan ruang yang lebih lapang di rumah.
  4. Memilah sampah dapur dan mengolahnya jadi kompos
    Sampah organik dipisahkan dari sampah plastik, memungkinkan pengolahan keduanya secara optimal. Sampah organik dapat diolah menjadi kompos yang dapat digunakan untuk memperkaya tanah di sekitar rumah. Sementara, sampah plastik dan material non-biodegradable lainnya dapat dijadikan produk lain setelah proses daur ulang.
  5. Memilih produk ramah lingkungan
    Perkembangan gaya hidup zero waste telah mendorong banyak produsen dan industri untuk beradaptasi. Saat ini, berbagai produk ramah lingkungan dapat ditemukan di pasaran dengan kode atau nama khusus yang diberikan. Sebagai konsumen, Anda juga perlu mendukung inisiatif ini dengan memilih produk-produk ramah lingkungan.
  6. Gunakan alat mandi sendiri saat staycation
    Meskipun barang-barang yang disediakan di hotel mungkin terlihat menarik untuk digunakan, namun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, lebih disarankan untuk membawa perlengkapan mandi sendiri.
  7. Membawa bekal sendiri
    Membawa bekal dari rumah untuk perjalanan merupakan kebiasaan yang dapat diterapkan baik saat perjalanan darat, udara, maupun laut. Selain mengurangi sampah, langkah ini juga akan membantu menghemat pengeluaran.

Demikianlah penjelasan tentang Zero Waste Lifestyle dan sejumlah cara untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.

Related Topics

Zero Waste Lifestyle

Magazine

SEE MORE>
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024

Most Popular

Daftar Sektor Berpotensi Tuah Manfaat Program Prabowo-Gibran
Sritex (SRIL) Pailit, Bagaimana Nasib Investor Publik dan Sahamnya?
BEI dan Target IPO 2025, Juga Upaya Mewujudkannya
Sritex Dinyatakan Pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang
52 K/L Belum Pungut Denda dan Kurang Bayar, Total Rp3,44 Triliun
Laba Bersih Kuartal III Anjlok 28%, Unilever Enggan Ikut Perang Harga