Menko Airlangga Sebut Program Diskon Bisa Hemat Devisa Belanja Rp80 T

Rerata penjualan ritel Indonesia 2024 mencapai Rp242 T.

Menko Airlangga Sebut Program Diskon Bisa Hemat Devisa Belanja Rp80 T
Ilustrasi berbelanja via e-commerce. Shutterstock/13_Phunkod
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa program Diskon dan promo akhir tahun hingga Harbolnas, berpotensi menghemat Devisa Belanja masyarakat di Indonesia hingga Rp80 triliun.

Diketahui, pemerintah tengah mendorong sejumlah program belanja murah untuk meningkatkan minat belanja masyarakat jelang Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

“Kalau dihitung dalam bulan ini mulai dari Harbolnas, BINA (Belanja di Indonesia Aja), sampai dengan EPIC Sale, every purchase is cheap, itu bisa dapat Rp80 triliun,” ujarnya seperti dikutip dari laman resmi Kemenko Ekon, Senin (23/12).

Khusus untuk program BINA yang diselenggarakan pada 20-29 Desember 2024, Airlangga mengatakan bahwa pihaknya menargetkan nilai transaksi hingga Rp22 triliun. “Ini diiharapkan menunjang daya beli dan ini bisa menjadi pendorong konsumsi dan tentunya pertumbuhan ekonomi di akhir tahun dan juga di awal kuartal pertama 2025,” katanya.

Selain meluncurkan program diskon untuk mendongkrak daya beli, pemerintah juga terus  melakukan monitoring pasar untuk menciptakan stabilitas harga kebutuhan masyarakat.

Polemik PPN 12% untuk QRIS

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memimpin Rapat Koordinasi Terbatas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama 7 Kementerian dalam lingkup koordinasi Kemenko Perekonomian,Minggu (3/11). (Dok. Kemenko Perekonomian)

Airlangga juga angkat bicara soal rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) hingga 12 persen pada tahun depan, salah satunya terkait pengenaan transaksi QRIS. “Jadi saya harus tegaskan, transaksi QRIS saya tegaskan tidak ada PPN,” ujarnya sembari menyebut pembayaran tol dan transportasi publik juga tidak akan dikenakan PPN.

Menurut data Nielsen, pengeluaran konsumen untuk produk kebutuhan sehari-hari (Fast-Moving Consumer Goods) dan teknologi pada kuartal ketiga tahun 2024 tumbuh dibandingkan periode sebelumnya dan mencapai angka Rp256 triliun.

Sedangkan, Bank Indonesia mencatat per November 2024, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berada pada level optimis dan lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya, mencapai 125,9.

Adapun, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin, menyebutkan rerata penjualan ritel dalam satu tahun di Indonesia mencapai omzet sekitar Rp242 triliun.

Magazine

SEE MORE>
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024

Most Popular

17 Rekomendasi Wisata Akhir Tahun yang Mengesankan
Siapa Pemilik MR. DIY? Ini Profil dan Harta Kekayaannya
Raksasa Teknologi Google Kembali Akan PHK Karyawannya
DJP: PPN Naik 12%, Negara Bisa Terima hingga Rp75,3 Triliun
Saham Teraktif Pagi Ini, 23 Dec 2024
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 23 December 2024