MIND ID: Kemitraan Global Atasi Ketergantungan Pada Tren Harga

Indonesia harus bisa jadi penentu harga mineral global.

MIND ID: Kemitraan Global Atasi Ketergantungan Pada Tren Harga
ilustrasi industri pertambangan (unsplash.com/Tatenda Mapigoti)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Holding Industri Pertambangan, MIND ID, mengungkapkan bahwa Kemitraan dengan perusahaan global dan pemilik cadangan mineral bisa jadi solusi bagi ketergantungan Indonesia pada Tren Harga pasar global, yang saat ini didominasi trader besar.

Corporate Secretary MIND ID, Heri Yusuf, mengatakan Indonesia harus bisa jadi penentu harga global (global price setter) bagi komoditas mineral. “Pasar indeks global saat ini dikuasai oleh banyak trader. Kami tengah berupaya membangun kemitraan strategis agar negara pemilik cadangan, khususnya Indonesia, dapat memiliki daya tawar yang lebih baik ke depan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (20/11).

Negara pemilik komoditas mineral, seringkali menerima margin yang minimal, karena harga ditentukan oleh pihak trader besar. Oleh sebab itu, dengan menjadi penentu harga global, nilai tambah dari pengelolaan mineral akan lebih maksimal. Selain itu, manfaat yang diperoleh negara sebagai pemilik sumber daya mineral akan lebih baik.

Grup MIND ID juga akan terus memperkuat tata kelola mineral, sebagai langkah penting adalah memastikan disiplin dalam pengelolaan pasokan mineral, sekaligus acuan bagi pelaku industri di Indonesia.

“Isu seperti Pertambangan Tanpa Izin (PETI) harus diminimalkan, agar tidak ada pasokan mineral yang keluar ke pasar global secara tidak terkendali, yang dapat merusak kesepakatan harga di masa depan,” ujarnya.

Optimalisasi keuntungan

ilustrasi : timah batangan yang siap untuk dipasarkan (Shutterstock)

Heri mengungkapkan bahwa kemitraan dengan perusahaan dari negara-negara pemilik cadangan komoditas mineral merupakan langkah penting untuk mencapai kesepakatan global, dan memungkinkan pengelolaan pasokan cadangan mineral dapat memenuhi kebutuhan dunia. Hal ini juga diyakini bisa membuat negara pemilik cadangan–seperti Indonesia–menerima margin atau keuntungan yang optimal.

Ia mencontohkan, terdapat tiga negara penghasil komoditas mineral timah terbesar di dunia, yakni Indonesia, Cina, dan Peru. Gabungan produksi ketiga negara ini memasok sekitar 90 persen kebutuhan timah di dunia. Dengan demikian, program kemitraan di antara ketiga negara ini dipercaya bisa membawa Indonesia lebih diuntungkan di tengah pasar global.

MIND ID sudah mulai menjajaki kemitraan strategis dengan salah satu perusahaan Cina, untuk membentuk aliansi strategis yang berkenaan dengan komoditas timah.

“Kami sudah memetakan potensi ini dengan baik. Kami berharap dapat mempengaruhi mitra lain untuk berkolaborasi, sehingga kita bersama-sama dapat menjadi driver harga komoditas mineral global,” ujarnya.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya