MIND ID Rencanakan Investasi hingga US$30 Miliar sampai 2030
Akan sejalan dengan tujuan hilirisasi pemerintah.
Fortune Recap
- Investasi ini meningkatkan nilai tambah komoditas mineral melalui proyek hilirisasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
- Difokuskan untuk mengembangkan ekosistem baterai EV dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Jakarta, FORTUNE - BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID, berencana mengalokasikan investasi senilai US$20 miliar–30 miliar dalam lima tahun ke depan. Investasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan kian meningkatkan nilai tambah komoditas mineral melalui proyek hilirisasi.
Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, menyatakan investasi merupakan salah satu langkah paling efektif meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi lebih agresif pada masa depan.
“Investasi kami sampai dengan 5 tahun ke depan yang dari ekuitas MIND ID sendiri itu hampir sekitar US$20 miliar. Kami berharap akan ada yang penyertaan dari investor itu masuk ke Indonesia. Jadi mungkin bisa sampai US$30 miliar,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Jumat (18/10).
Dilo menyampaikan bahwa fokus investasi MIND ID adalah pada pengembangan ekosistem baterai EV, yang sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam mendorong hilirisasi komoditas mineral.
Melalui investasi ini, Grup MIND ID berkomitmen membuka lapangan pekerjaan baru dan meningkatkan pemerataan ekonomi di daerah.
"Kami mengtahui bahwa sektor industri pengolahan ini telah mampu menyerap hampir 18 juta tenaga kerja atau sekitar 20% dari total lapangan pekerjaan di Indonesia, dan kami berkomitmen untuk terus meningkatkan angka ini," kata Dilo.
MIND ID juga terus membuka diri terhadap investasi dengan menjalin kerja sama strategis dengan mitra-mitra global. Harapannya, Grup MIND ID membantu pemerintah mempromosikan lebih banyak arus modal masuk ke Indonesia.
Sejauh ini, investasi pada sektor hulu mineral batu bara (minerba) di Indonesia mampu memberi return investasi hingga 25 persen, dan menjadi 15 persen hingga 20 persen untuk segmen midstream. Pada sisi hilir, return investasi juga tetap baik.
“Investor tentu akan sangat tertarik untuk mengembangkan ekosistem hilirisasi di Indonesia,” katanya.
Peneliti Center of Industry, Trade, and Investment Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, mengatakan bahwa berdasarkan studi, investasi hilirisasi yang dijalankan di daerah mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi lokal pada kisaran 20–161 persen.
Dia berpendapat investasi pada ekosistem hilirisasi ini perlu diaplikasikan di banyak daerah.
“Memang secara ekonomi, investasi di hilirisasi ini tidak bisa dipungkiri dampaknya luar biasa. Apalagi kalau kita lihat data-data di daerah, yang perlu dilakukan ke depan adalah bagaimana kalau success story ini di copy-paste di banyak daerah,” ujarnya.