Jakarta, FORTUNE – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). Jokowi meminta seluruh pihak untuk tidak antikritik terhadap berbagai pembangunan infrastruktur dan transportasi yang secara resmi diberi nama Whoosh (Waktu Hemat Operasi Optimal Sistem Hebat).
“Pengalaman kita membangun infrastruktur, baik jalan tol, pelabuhan, bandara, bendungan, transportasi, telah memberikan pengalaman dan bekal (kepada) kita, untuk menghasilkan hasil-hasil yang lebih baik di masa depan,” ujar Presiden, Senin (2/9).
Presiden menyadari bahwa Whoosh dibangun dengan segala sesuatu yang baru di Indonesia, sehingga membutuhkan waktu untuk mempelajarinya, baik dari proyeknya, teknologinya, kecepatan, konstruksi, hingga model pembiayaannya. “Dalam proses itu, bisa muncul hal-hal yang tidak terduga, kesulitan di lapangan, masalah-masalah, dan tidak kesempurnaan,” katanya.
Meski begitu, ia berharap pengalaman baru itu dapat memberikan pengalaman berharga untuk jadi lebih baik lagi di kemudian hari. “Jika kita konsisten, kesalahan akan semakin sedikit, biaya kesalahan juga akan makin turun, dan pada akhirnya, biaya produksi, biaya proyek, lama kelamaan juga akan makin rendah,” ujarnya.
Masalah dan kendala
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan bahwa pembangunan Whoosh tak luput dari berbagai kendala, mulai dari pembebasan lahan, koordinasi yang belum baik, sampai kesulitan pendanaan akibat Covid-19.
Proyek ini sebelumnya banyak diragukan dan tak sedikit pihak yang pesimis proyek ini bisa selesai tepat waktu. “Namun, pada hari ini, kita dapat membuktikan bahwa proyek ini dapat diselesaikan dan dioperasikan, tidak lepas dari kerja sama seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, masyarakat, swasta, dan juga pemerintah Tiongkok, dan seluruh perusahaan yang terlibat.”
Menurutnya, sejak tiga minggu terakhir diuji coba, antusiasme masyarakat begitu luar biasa. Semua uji coba pun berjalan aman dan nyaman, termasuk sistem yang bisa diandalkan. “Maka kami bersepakat, hingga pertengahan Oktober, pengoperasian KCJB masih tidak akan menerapkan biaya atau gratis,” ujar Luhut.
Banyak manfaat
Luhut mengatakan, kehadiran Whoosh yang berkecepatan kurang lebih 350 km/jam ini memberikan banyak manfaat bagi bangsa, negara, dan masyarakat. Salah satunya adalah mendorong masyarakat untuk bisa menggunakan transportasi umum, dalam rangka mengurangi angka emisi karbon dari sektor kendaraan pribadi.
“Manfaatnya, mulai dari terciptanya lapangan kerja baru, utamanya bagi masyarakat lokal; menghadirkan multiplier effect terhadap moda transportasi lainnya atau feeder, menciptakan pertumbuhan ekonomi di wilayah yang dilintasi KCJB; serta terjadinya transfer teknologi mutakhir di bidang konstruksi dan modernisasi sistem perkeretaapian,” katanya.