Cara Pemecahan Sertifikat Tanah Warisan serta Biayanya

Ikuti langkah-langkahnya

Cara Pemecahan Sertifikat Tanah Warisan serta Biayanya
ilustrasi tanah (unsplash/gautier pfeiffer)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Sertifikat Tanah warisan merupakan salah satu dokumen penting yang menandai aset pada suatu bidang tanah yang telah diwariskan pada ahli waris. Ketika ada ahli waris yang ingin membagi harta warisan tersebut, pemecahan sertifikat tanah kerap dilakukan.

Proses pemecahan atau pembagian atas suatu bidang tanah menjadi beberapa bagian dapat dipahami sebagai proses pemecahan tanah warisan. Hal tersebut bertujuan agar antara ahli waris tidak terjadi sengketa tanah di masa mendatang.

Lantas, bagaimana cara pecah sertifikat tanah warisan? Berikut prosedur dan langkah-langkah yang harus Anda perhatikan bila ingin melakukannya.

1. Membuat penetapan ahli waris di pengadilan

Cara pecah sertifikat tanah hanya bisa dilakukan apabila ahli waris atas harta tersebut berjumlah lebih dari satu orang. Tujuannya agar masing-masing ahli waris mendapatkan hak atas tanah tersebut dan diakui oleh negara.

Proses peralihan hak atas tanah tersebut juga harus disertai dengan surat tanda bukti sebagai ahli waris dan akta pembagian waris. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 Pasal 42 ayat 4 tentang Pendaftaran Tanah.

Dalam peraturan yang dimaksud, surat tanda bukti ahli waris dapat berupa akta keterangan hak mewaris, surat penetapan ahli waris, atau surat keterangan ahli waris. 

Adapun surat tanda bukti waris lainnya, seperti wasiat, putusan pengadilan, penetapan hakim atau ketua pengadilan surat pernyataan ahli waris, akta keterangan hak mewaris dari notaris, atau surat keterangan waris dari balai harta peninggalan. 

Untuk mendapatkan dokumen penetapan ahli waris, Anda bisa mengajukan permohonan terlebih dahulu ke pengadilan.

2. Mengajukan permohonan pemecahan sertifikat di kantor ATR/BPN

Setelah penetapan ahli waris telah dikeluarkan oleh pengadilan, Anda bisa mengajukan permohonan pemecahan sertifikat di kantor ATR/BPN sesuai domisili. Sebelum menuju kantor ATR/BPN, ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan.

Berdasarkan Permen Agraria/BPN 3/1997 Pasal 133 ayat (1), berikut beberapa dokumen yang perlu dibawa ketika ingin mengajukan permohonan pecah sertifikat tanah.

  • Sertifikat hak atas tanah yang bersangkutan
  • Identitas pemohon
  • Persetujuan tertulis pemegang hak tanggungan, jika hak atas tanah yang bersangkutan dibebani hak tanggungan.

Selain itu, ada beberapa syarat pemecahan sertifikat tanah atau bidang tanah yang dijelaskan dalam laman ATR/BPN secara lebih detail. Berikut persyaratannya:

  • Formulir permohonan yang sudah diisi dan ditandatangani oleh pemohon di atas meterai 
  • Surat kuasa jika dikuasakan
  • Fotokopi identitas pemohon, seperti KTP 
  • Fotokopi identitas kuasa jika dikuasakan yang telah dicocokan dengan aslinya oleh petugas
  • Sertifikat tanah asli
  • Rencana tapak atau site plan dari pemerintah kabupaten atau kota setempat.

Adapun keterangan tambahan yang perlu Anda perhatikan terkait persyaratan tersebut, yaitu sebagai berikut:

  • Identitas diri
  • Luas, letak, dan penggunaan tanah 
  • Pernyataan tanah tidak sengketa
  • Pernyataan tanah dikuasai secara fisik
  • Alasan pemecahan sertifikat tanah.

3. Membayar biaya pecah sertifikat tanah warisan

Untuk keperluan biaya, Anda juga harus mengetahui estimasi tarif yang akan dikeluarkan agar cara pecah sertifikat tanah warisan bisa berjalan lancar. 

Perlu diingat, semakin besar pembagian dan total luas tanah, biaya yang harus dipersiapkan juga besar. Biaya pemecahan sertifikat tanah ini juga di luar biaya pendaftaran.

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 128 Tahun 2015, biaya pendaftaran pecah sertifikat sebesar Rp50 ribu. Tarif pengukuran tanah yang akan dipecah akan dikenakan sebesar Rp250 ribu.

Selain itu, Anda juga perlu mempersiapkan biaya transportasi, konsumsi dan akomodasi (TKA) sebesar Rp250 ribu, dan biaya BPHTB senilai 5 persen dari NPOP dikurangi NPOPTKP. 

Jika Anda memakai jasa notaris, terdapat biaya tambahan sekitar Rp25 ribu per penerbitan.

Waktu yang perlu Anda perlukan untuk menyelesaikan proses pemecahan sertifikat tanah umumnya selama 15 hari kerja.

Itu dia tata cara pecah sertifikat tanah warisan yang bisa Anda cermati dan perhatikan ketika ingin melakukan pemecahan atas bidang tanah. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil