7 Dampak Negatif Perang yang Merugikan, Apa Saja?

Nyatanya berdamai lebih indah

7 Dampak Negatif Perang yang Merugikan, Apa Saja?
ilustrasi dampak perang (unsplash/jade koroliuk)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Konflik antar dua negara atau lebih yang tak kunjung usai bisa berujung pada perang. Hal tersebut tentunya menimbulkan banyak kekhawatiran. Pasalnya, perang selalu diwarnai oleh aksi kekerasan yang menimbulkan sejumlah kerusakan.

Dibandingkan dengan dampak positifnya, perang lebih banyak mengakibatkan dampak buruk dan kerusakan fisik hingga psikologis. Potensi meletusnya perang semakin membesar juga membawa dampak negatif yang merugikan.

Ingin tahu dampak negatif perang yang  bisa timbul? Berikut beberapa dampak merugikan akibat perang.

1. Banyak korban berjatuhan

Salah satu dampak negatif perang yang paling banyak terjadi adalah banyak korban berjatuhan. Karena diwarnai kekerasan dan adu kekuatan militer, korban perang tidak dapat terhindarkan.

Tidak hanya kalangan militer atau pasukan yang berjatuhan korban. Tidak jarang, warga sipil atau orang-orang yang tidak bersalah juga turut menjadi korban.

Terlebih kalangan orangtua, anak-anak, dan lansia yang rentan menjadi korban.

Risiko tersebut sangat mungkin terjadi ketika perang semakin membesar dan tidak dapat dikendalikan. Akibatnya ada banyak warga sipil yang menjadi target dan sasaran.

Kondisi pun makin memburuk ketika perang terjadi dalam waktu yang lama.

Maka dari itu, kematian akibat perang menjadi salah satu kekhawatiran tersendiri ketika mulai muncul potensi terjadinya perang.

2. Kerusakan infrastruktur

Selain menimbulkan korban berjatuhan, perang juga bisa mengakibatkan sejumlah kerusakan pada infrastruktur. Area tempat lokasi perang pasti akan rusak akibat adu kekerasan antar pihak yang berkonflik.

Hal tersebut tentu menyebabkan kerugian yang sangat besar pada bangunan sekitar. Bahkan, infrastruktur penting bisa rusak akibat perang, mulai dari rumah sakit, kantor, apartemen, dan bangunan lainnya. 

Akibatnya ada banyak kegiatan yang terhambat karena bangunannya sudah tidak layak untuk dipakai. Bangunan yang sudah rusak dan hancur tersebut juga rawan untuk didekati karena bisa ambruk dan menyebabkan korban jiwa.

Untuk membangun sejumlah infrastruktur yang rusak, biaya yang dikeluarkan juga tidak sedikit.

3. Menimbulkan trauma psikologis

Tidak hanya selama perang berlangsung, dampak negatif perang juga bisa dirasakan setelah semuanya usai. Perang bisa mengakibatkan kerugian psikologis dalam jangka panjang dari orang dewasa hingga anak-anak.

Trauma yang ditimbulkan akibat peristiwa besar tersebut akan membekas dalam ingatan dan sulit untuk diobati. Gangguan psikologis yang banyak terjadi adalah Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD.

Perang menjadi salah satu kejadian traumatis yang termasuk salah satu penyebab PTSD bisa terjadi. Ingatan yang seperti mimpi buruk tersebut akan menghantui penderitanya.  

Gangguan tersebut tentu akan sangat berdampak pada kualitas hidup. Jika tidak ditangani dengan benar, trauma psikologis tersebut bisa memengaruhi kehidupan penderitanya secara keseluruhan.

4. Merusak lingkungan alam

Selama perang, pihak yang terlibat akan menggunakan berbagai macam senjata untuk bisa menang, mulai dari ranjau, bahan peledak, rudal, dan senjata kimia lainnya. 

Penggunaan senjata tersebut tentunya akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan memengaruhi ekosistem. Sisa-sisa bahan kimia yang timbul dari penggunaannya dapat mencemari lingkungan sekitar.

Bahkan, beberapa di antaranya bisa menimbulkan efek racun yang berbahaya bagi makhluk hidup. Lingkungan menjadi tercemar sehingga habitat hewan menjadi hilang akibat perang.

Akibatnya manusia juga terkena imbasnya. Lahan pertanian jadi tidak bisa digunakan dan sumber air tidak layak minum karena tercemar. 

Potensi satwa liar menyerang manusia juga bisa terjadi akibat habitatnya dirusak.

Perang Dunia yang dulunya sempat terjadi juga menimbulkan kerusakan lingkungan yang parah. Ada beberapa tempat yang dilarang untuk didekatai dan dimasuki karena tingkat racunnya membahayakan.

5. Stabilitas dunia terganggu

Dampak negatif perang berikutnya adalah stabilitas dunia terganggu. Persaingan antar dua pihak atau lebih bisa melemahkan stabilitas global jika terjadi dalam waktu yang lama.

Negara atau wilayah sekitar yang awalnya tidak terlibat bisa terkena dampaknya sehingga stabilitas bisa goyah. Mulai dari ekonomi hingga keamanan global bisa terancam akibatnya perang dalam skala besar tidak terhindarkan.

Maka dari itu, perang tidak hanya berdampak buruk bagi pihak-pihak terkait saja, tetapi bisa melebar ke tingkat global.

6. Sektor ekonomi terpuruk

Korban yang berjatuhan hingga rusaknya infrastruktur dan sumber daya alam akan berakibat pada sektor ekonomi. Perang bisa menyebabkan industri tidak berjalan karena kondisi keamanan yang buruk.

Akibatnya, banyak masyarakat yang terpaksa tidak bekerja dan tidak memperoleh uang. Karena tidak memiliki pemasukan, daya beli masyarakat juga menurun. Masyarakat mulai kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pada akhirnya, pendapatan negara bisa menurun dan memburuk. Para investor juga bisa menarik investasinya dan penerimaan pajak juga turun signifikan.

Jika dibiarkan terus menerus, kondisi ekonomi akan semakin terpuruk. Bahkan, bisa menyebabkan tingkat kriminalitas tinggi.

7. Kesehatan menurun

Kebutuhan mendasar manusia seperti akses terhadap air bersih, makanan, dan sanitasi juga akan berkurang akibat perang. Hal ini semakin meningkatkan risiko terjangkit penyakit menular. 

Kurangnya akses air bersih bisa mengakibatkan kasus kolera dan berbagai penyakit menular lainnya lewat air. Kekurangan makanan juga meningkatkan risiko kekurangan gizi dan keracunan makanan.

Jika tidak ditangani dengan benar dan baik, kesehatan masyarakat bisa menurun dan mengakibatkan korban jiwa berjatuhan. 

Demikian beberapa dampak negatif perang yang bisa terjadi setelah pertempuran berakhir. Dibandingkan dampak positifnya, perang lebih banyak menyebabkan sejumlah kerugian.

Related Topics

Dampak PerangPerang

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024