Perbedaan IPK dan IPS, Mahasiswa Baru Wajib Tahu!

Jangan sampai tertukar!

Perbedaan IPK dan IPS, Mahasiswa Baru Wajib Tahu!
ilustrasi kuliah (unsplash/javier trueba)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Dalam dunia perkuliahan, istilah IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) dan IPS (Indeks Presasti Semester) mungkin sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Kedua istilah tersebut banyak digunakan untuk menyebut pencapaian akademik di perguruan tinggi.

Meskipun keduanya memperlihatkan nilai akademik, kedua istilah tersebut memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan IPK dan IPS dapat dilihat dari berbagai faktor pembedanya.

Sayangnya, masih ada banyak yang belum bisa mengenali IPK dan IPS, terutama bagi mahasiswa baru yang belum familer dengan istilah tersebut.

Agar tidak tertukar, berikut beberapa perbedaan yang wajib diketahui setiap mahasiswa.

1. Pengertian

Dilihat dari definisinya, IPK merupakan singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif yang memperlihatkan nilai mahasiswa selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

Artinya, IPK menjadi nilai akumulasi dari awal masuk kuliah hingga akhir masa studi seorang mahasiswa.

Di sisi lain, IPS adalah singkatan dari Ineks Prestasi Semester yang menyajikan nilai seorang mahasiswa yang didapatkan per semester. 

Sederhananya, IPS adalah nilai atau prestasi akademik yang diperoleh selama satu semester saja.

2. Perhitungan

Dari pengertiannya, Anda mungkin sudah tergambarkan perbedaan IPK dan IPS. Agar lebih, perbedaan tersebut juga terletak dari perhitungan nilainya. 

IPS biasanya dihitung berdasarkan nilai yang didapatkan pada setiap mata kuliah yang diambil dalam satu semester. Nilai-nilai tersebut akan terakumulasi menjadi satu dalam IPS per semester.

Hal tersebut tentunya sangat berbeda dengan IPK. Pada dasarnya, IPK dihitung berdasarkan IPS yang diperoleh oleh mahasiswa. Maka dari itu, nilai IPS sangat mempengaruhi IPK yang didapatkan setiap mahasiswa.

Setelah menyelesaikan masa studi, IPK menunjukkan nilai akhir yang didapatkan selama masa studi.

Mahasiswa dengan IPK tertinggi pada jurusan atau program studi tertentu biasanya akan mendapatkan predikat cum laude, magna cum laude, hingga summa cum laude.

Mahasiswa yang berhak atas predikat tersebut juga bisa berbeda sesuai peraturan setiap perguruan tinggi.

3. Penggunaan

Perbedaan lainnya juga dapat dilihat dari penggunaanya. Biasanya, IPS akan diberikan pihak universitas pada mahasiswa di akhir semester. 

Bagi mahasiswa, nilai tersebut dipakai untuk melihat hasil studinya selama satu semester. Untuk pihak universitas, IPS tersebut bisa dijadikan sebagai salah satu komponen evaluasi per semester. 

Jika hasil IPS tidak memuaskan, mahasiswa bisa menjadikan sebagai motivasi untuk bisa mendapatkan IPS yang lebih baik di semester selanjutnya.

Pihak universitas juga bisa mengevaluasi rancangan perkulihan sehingga mahasiswa bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.

Sementara itu, IPK jadi tolok ukur pada prestasi akademik selama menempuh studi di perguruan tinggi. Dengan nilai IPK yang baik, mahasiswa bisa mendapatkan beasiswa atau melanjutkan studinya.

Selain itu, IPK juga termasuk ke dalam salah satu komponen yang dipakai dalam melamar pekerjaan.

Meskipun tidak menjadi faktor utama, IPK bagus memperlihatkan calon pelamar memiliki pemahaman yang baik di program studi yang diambilnya. 

Itulah beberapa perbedaan IPK dan IPS yang wajib Anda ketahui sebagai mahasiswa baru. Semoga artikel ini dapat membantu Anda mengenali dua istilah tersebut.

Related Topics

IPKIPS

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA