7 Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal

Termasuk jalur pendidikan

7 Perbedaan Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal
Ilustrasi anak sekolah (Pexels.com/@Ron Lach
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Pendidikan merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Lewat pendidikan, seseorang bisa memperoleh ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk mencapai cita-cita atau memperoleh kehidupan yang lebih baik.

Di Indonesia, pendidikan bisa diperoleh dalam beberapa jalur. Setidaknya ada tiga jalur pendidikan yang dikenal, yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Meskipun sama-sama jalur pendidikan, ketiganya memiliki perbedaan yang signifikan. Agar tidak keliru mengenalinya, berikut beberapa perbedaan formal, informal, dan nonformal yang menarik untuk diketahui.

Pengertian

Dari definisinya, ketiga jalur tersebut memiliki perbedaan yang sudah tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Berdasarkan peraturan tersebut, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Sementara itu, pendidikan informal merupakan jalur pendidikan keluarga dan lingkungan yang berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. 

Pendidikan nonformal dapat  dipahami sebagai jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

Kurikulum

Perbedaan pendidikan formal, informal dan nonformal juga bisa dilihat dari kurikulum yang digunakan.

Biasanya, pendidikan formal memiliki kurikulum yang sudah disusun pemerintah lewat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Di Indonesia, kurikulum kerap mengalami penyesuaian dalam jangka waktu tertentu. Materi yang dipakai juga bersifat akademik.

Meskipun begitu, terdapat beberapa instansi pendidikan yang menggunakan kurikulum mengadopsi dari luar negeri.

Umumnya, instansi tersebut sudah berskala internasional atau melakukan kerja sama dengan lembaga pendidikan di luar negeri.

Di sisi lain, pendidikan informal tidak mengenal kurikulum dalam pembelajarannya. Artinya, materi yang diajarkan disesuaikan dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Metode yang digunakan dalam pendidikan informal juga fleksibel dan bebas menyesuaikan umur dan kebutuhan anak.

Pendidikan nonformal memakai kurikulum yang dirancang sendiri oleh lembaga pendidikan tersebut.

Namun, tidak jarang jalur pendidikan ini tidak memakai kurikulum yang seragam, sehingga peserta didik bisa memilih ilmu atau keterampilan yang ingin dipelajarinya.

Tujuan

Dari segi tujuan, ketiga jalur tersebut juga berbeda satu sama lain. Tujuan dari pengadaan instansi pendidikan formal, yaitu sebagai sumber ilmu pengetahuan dan mencerdaskan masyarakat Indonesia.

Instansi pendidikan formal yang ada di Indonesia digunakan untuk menguatkan masyarakat bahwa pendidikan merupakan hal yang penting sebagai bekal hidup bermasyarakat.

Berbeda halnya dengan pendidikan informal yang biasanya bertujuan untuk membiasakan anak terhadap lingkungan sekitarnya. Jalur pendidikan ini banyak menekankan pada kehidupan sosial dan bermasyarakat secara nyata.

Tujuan lembaga pendidikan nonformal biasanya digunakan peserta didik untuk mendapatkan keterampilan atau memperdalam pengetahuan.

Tidak jarang, lembaga tersebut dikhususkan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menghadapi ujian masuk perguruan tinggi atau Sekolah.

Pada jalur tersebut, siswa berfokus pada pembelajaran mandiri guna mengontrol aktivitas belajarnya sehari-hari.

Tempat belajar

Salah satu perbedaan pendidikan formal, informal dan nonformal yang paling mudah untuk dikenali, yaitu dari tempat belajarnya.

Instansi pendidikan formal biasanya memiliki gedung dan lembaganya sudah terdaftar dalam pangkalan data Kemendikbud.

Bangunan atau gedung tersebut seringkali dikenali sebagai sekolah untuk jenjang pendidikan dasar hingga menengah. Untuk jenjang pendidikan tinggi, biasa disebut sebagai universitas atau kampus.

Hal tersebut tentu berbeda dengan jalur pendidikan informal yang biasa diselenggarakan di lingkungan tempat tinggal, seperti rumah, pasar, taman, atau tempat-tempat umum lainnya. 

Artinya, tempatnya fleksibel bisa di mana saja sesuai kebutuhan atau disesuaikan dengan hal-hal yang ingin dipelajari anak.

Jalur pendidikan nonformal memiliki bangunan sendiri yang tidak terlalu besar seperti sekolah. Biasanya, tempat tersebut dikenali sebagai tempat les atau bimbel (bimbingan belajar). 

Namun, tidak jarang proses pembelajarannya dilakukan di rumah, bisa lewat cara tenaga pengajar datang ke rumah atau melalui jarak jauh atau pembelajaran daring.

Waktu pembelajaran

Untuk waktu pembelajaran, sekolah biasanya memiliki jam pelajaran yang sudah disusun sesuai dengan peraturan. Dalam satu hari, peserta didik bisa berlangsung sekitar 6-7 jam per hari sesuai dengan jenjang pendidikannya.

Umumnya, sekolah di Indonesia masuk antara 06.30-07.30 dari hari Senin sampai Jumat.

Dibandingkan dengan pendidikan formal, waktu pembelajaran pendidikan informal dan nonformal jauh lebih fleksibel. Pendidikan informal tidak mengenal jam pelajaran yang pasti karena bisa dilakukan kapan pun.

Waktu pembelajaran pendidikan nonformal biasanya disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan dilakukan setelah pulang sekolah.

Syarat masuk

Bagi calon peserta didik yang ingin menempuh pendidikan di sekolah atau universitas, terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, mulai dari administrasi hingga ujian masuknya.

Jika tidak memenuhi persyaratan, calon peserta didik bisa gagal pada tahap pendaftaran. 

Lain halnya dengan pendidikan informal dan nonformal yang tidak memakai syarat masuk bagi peserta didik. Pendidikan informal bisa langsung diajarkan oleh orangtua kepada anak-anaknya.

Calon peserta didik yang ingin mendaftar ke tempat bimbel hanya perlu mengisi formulir dan membayar sejumlah biaya. Namun, beberapa tempat les menerapkan kouta untuk setiap kelasnya.

Ijazah

Perbedaan pendidikan formal, informal dan nonformal berikutnya terletak pada pemberian ijazah. Setelah menyelesaikan pendidikan, instansi pendidikan formal akan menerbitkan ijazah berskala nasional dari pemerintah.

Jika peserta didik ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, mereka bisa melampirkan ijazah terakhir sebagai syarat masuk.

Untuk pendidikan informal, tidak ada ijazah yang diperoleh karena pendidikannya tidak dari lembaga resmi. 

Alih-alih ijazah, pendidikan nonformal biasa memberikan bentuk penghargaan menyelesaikan proses pendidikan dalam bentuk piagam atau sertifikat. Namun, hal tersebut bersifat opsional. 

Itu dia perbedaan pendidikan formal, informal dan nonformal yang bisa dikenali dari sejumlah aspeknya. Semoga bermanfaat!

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil