10 Negara Paling Terdampak Pemanasan Global

Pemanasan global berdampak pada perubahan iklim.

10 Negara Paling Terdampak Pemanasan Global
Ilustrasi pemanasan global yang ekstrim. (Pixabay/TheDigitalArtist)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemanasan global telah menjadi permasalahan serius yang tengah dihadapi oleh dunia. Pasalnya, pemanasan global akan meningkatkan suhu di permukaan bumi, memicu terjadinya kekeringan, kebakaran hutan, berdampak bagi kesehatan, bahkan menimbulkan kematian.

Tanda-tanda dampak dari pemanasan global juga mulai terlihat. Salah satunya adalah es di kutub utara dan selatan mulai mencair sedikit demi sedikit dan berakibat pada perubahan suhu bumi hingga cuaca ekstrem. Hal ini dapat menyebabkan masalah besar jika tidak segera ditanggulangi.

Mengutip Insider Monkey via goodstats.id, selama beberapa dekade terakhir para ahli telah mengamati laju pemanasan global atau global warming. Suhu bumi telah meningkat sebesar 0,18℃ sejak tahun 1981 dan diperkirakan akan meningkat sebesar 2-4℃ pada tahun 2100 mendatang. 

Negara yang paling terdampak pemanasan global pun sering mengalami bencana alam yang intens, seperti angin topan, banjir, dan kekeringan, hingga cuaca ekstrem serta peristiwa seperti gelombang panas. 

10 negara paling terdampak pemanasan global

Insider Monkey merilis daftar negara paling terdampak pemanasan global. Pemeringkatan ini disusun berdasarkan  rata-rata Indeks Risiko Iklim Global German Watch dan Indeks Risiko Perubahan Iklim INFORM. 

  1. Afghanistan (85,5 poin)
  2. Mozambik (84,7 poin)
  3. Myanmar (80,5 poin)
  4. Pakistan (77,9 poin)
  5. Haiti (76,9 poin)
  6.   Bangladesh (75,7 poin)
  7. Filipina (75,5 poin)
  8. Madagaskar (72,9 poin)
  9. India (72,3 poin)
  10. Nepal (69,9 poin)

Afghanistan dengan skor 85,5 poin, menjadi negara yang paling terpengaruh adanya pemanasan global dibandingkan negara lain di dunia. Bahkan, berdasarkan Indeks Adaptasi Global Notre Dame, Afghanistan berada di posisi kedelapan sebagai negara yang paling rentan terhadap bencana iklim, serta menjadi negara yang paling tidak beradaptasi untuk memerangi efek pemanasan global. Negara ini pernah kekeringan selama 3 tahun berturut-turut dan mengalami banjir besar yang berdampak pada berkurangnya produksi pangan.

Dari laporan Insider Monkey terkait negara paling terdampak pemanasan global disimpulkan bahwa dampak bencana terkait iklim di Pakistan, India, Sri Lanka, dan Bangladesh dapat menurunkan PDB Asia Selatan sebesar 10-18 persen. Sayangnya, negara dalam daftar ini justru merupakan negara yang memberikan kontribusi minimal terhadap emisi gas rumah kaca global. 

Sebaliknya, pada negara yang beradaptasi terhadap peningkatan suhu dan bencana telah menghasilkan 79 persen emisi karbon secara historis. Adapun 73,2 persen dari emisi karbon dan gas rumah kaca ini berasal dari sektor energi termasuk listrik, panas, dan transportasi.

Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) telah meminta negara-negara maju untuk membantu negara-negara yang terkena dampak pemanasan global dalam membangun infrastruktur tahan iklim dengan jumlah kolektif US$100 miliar per tahun. Akan tetapi, target ini tak pernah tercapai. Akibatnya, negara-negara berkembang harus menanggung biaya sebesar US$ 300 miliar untuk beradaptasi dengan perubahan iklim pada tahun 2030.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024