BCA Syariah Raih Laba Rp89,4 M di Semester I-2024

Didorong oleh pertumbuhan pembiayaan.

BCA Syariah Raih Laba Rp89,4 M di Semester I-2024
Ilustrasi BCA Syariah/Shutterstock Farzand01
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah) mencatat laba bersih sebesar Rp89,4 miliar pada semester pertama 2024. Angka ini naik 20,9 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menyatakan bahwa peningkatan laba ini terutama didorong oleh pertumbuhan pembiayaan, penurunan pencadangan, serta terjaganya kualitas pembiayaan.

“Pertumbuhan laba BCA Syariah didorong oleh manajemen aset dan liabilitas yang berimbang dari penyaluran pembiayaan yang berkualitas dan akselerasi teknologi yang mendorong penghimpunan dana pihak ketiga,” kata Yuli dalam paparan kinerja keuangan semester I-2024, dikutip Jumat (2/8).

Selain itu, penyaluran pembiayaan BCA Syariah pada semester pertama 2024 mencapai Rp9,5 triliun, meningkat 21,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,8 triliun. Pertumbuhan pembiayaan terjadi di semua segmen, baik komersial, konsumer, maupun UMKM.

Ia menjabarkan, portofolio pembiayaan komersial tetap menjadi kontributor utama dalam penyaluran pembiayaan BCA Syariah dengan komposisi 68,8 persen dari total pembiayaan yang mencapai Rp6,6 triliun.

Kontribusi berikutnya datang dari portofolio pembiayaan UMKM sebesar 19,5 persen dari total pembiayaan sejumlah Rp1,9 triliun. Sementara itu, pembiayaan konsumer meningkat sebesar 91,1 persen atau dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pencapaian ini mendorong pertumbuhan total aset perusahaan sebesar 11,5 persen (yoy) sehingga mencapai Rp14,9 triliun.

“Penyaluran pembiayaan menjadi tulang punggung profitabilitas, di mana pembiayaan alhamdulillah di saat COVID-19, kami bisa mencapai kenaikan 20 persen untuk pembiayaan sehingga di angka yang signifikan tersebut akan mendorong perolehan profitabiltas kami,” kata Yuli.

Yuli mengungkapkan, penyaluran pembiayaan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini terlihat dari kualitas pembiayaan yang tetap rendah. Non Performing Financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,36 persen dan net sebesar 0,18 persen.

Selain peningkatan dalam penyaluran pembiayaan, BCA Syariah juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK). Adapun DPK naik sebesar 11,9 persen (yoy) menjadi Rp11,2 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, sehingga perolehan Current Account Saving Account (CASA) mencapai 36,3 persen dari total DPK.

Pembiayaan berkelanjutan Rp2,6 triliun di semester I

Perseroan juga mencatat pembiayaan yang disalurkan melalui Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KUB) mencapai Rp2,6 triliun pada semester I-2024. Jumlah ini meningkat 5,3 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,4 triliun.

Hingga Juni 2024, komposisi penyaluran pembiayaan KUB BCA Syariah mencapai 27,3 persen dari total pembiayaan sebesar Rp9,5 triliun.

Rinciaanya, portofolio pembiayaan KUB yang sebesar Rp2,6 triliun disalurkan kepada 6 kategori KUB, di antaranya produk eco-efficient sebesar Rp363,4 miliar, efisiensi energi Rp242,7 miliar, pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan Rp117,07 miliar.

Selanjutnya, pembiayaan untuk pencegahan dan pengendalian polusi sebesar Rp15,3 miliar, transportasi ramah lingkungan Rp2,7 miliar, pengelolaan air dan air limbah yang berkelanjutan Rp2,3 miliar, serta kegiatan UMKM sebesar Rp1,9 triliun.

Sementara itu, penyaluran pembiayaan BCA Syariah pada semester I-2024 tercatat sebesar Rp9,5 triliun, meningkat 21,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp7,8 triliun.

Nasabah terus tumbuh

Direktur BCA Syariah Pranata mengatakan, pembukaan rekening secara online turut mendorong pertumbuhan nasabah secara signifikan. “Fitur terbaru dari BCA Syariah tersebut, berkontribusi terhadap pertumbuhan nasabah yang mencapai 140,6 persen secara tahunan,” ujarnya,

Transaksi digital nasabah menunjukkan tren peningkatan seiring dengan pengembangan fitur transaksi dan kegiatan promosi yang dilakukan melalui mobile banking BCA Syariah.

Hingga kini, transaksi mobile banking mencapai 67,8 persen dari total transaksi nasabah. Per Juni 2024, frekuensi transaksi mobile banking BCA Syariah tumbuh signifikan hingga mencapai 6,5 juta transaksi, meningkat 62,7 persen secara tahunan (yoy).

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

IDN Channels

Most Popular

MoU: Pengertian, Ciri, Tujuan, Jenis, Perbedaan, dan Contoh MoU
Daftar Perusahaan Terbaik di Dunia versi TIME: 5 dari Indonesia
Kisruh Kursi Kepemimpinan Kadin, Begini Kronologinya
Pemangkasan Bunga The Fed jadi Stimulus Ke Perbankan
BI Bakal Luncurkan Lembaga Central Counterparty (CCP), Apa Itu?
7 Saham IPO 2024 yang Mencatat Kinerja Tertinggi di BEI