Pemerintah Jajaki Perdagangan Bebas dengan Negara Teluk

IGCC-FTA bisa memperluas ekspor ke Timur Tengah.

Pemerintah Jajaki Perdagangan Bebas dengan Negara Teluk
Peluncuran I-GCC FTA di Kemendag pada Rabu (31/7)/Dok. Fortuneidn/desy y.
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Pemerintah Indonesia resmi menandatangani Perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Gulf Cooperation Council (Indonesia-GCC Free Trade Agreement/I-GCC FTA) pada Rabu, 31 Juli 2024. Peluncuran perundingan IGCC-FTA itu ditandai dengan penandatanganan Joint Statement on The Launching of The Negotiation antara Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dengan Sekretaris Jenderal GCC Jasem Mohamed Albudaiwi.

Dimulainya perundingan I-GCC FTA menandai langkah Indonesia untuk memperluas ekspor Indonesia ke wilayah Timur Tengah termasuk ke negara-negara anggota GCC, yakni dari Arab Saudi, Qatar, Uni Arab Emirates, Bahrain, Oman, dan Kuwait. 

Sejumlah komoditas Indonesia masuk dalam daftar yang diharapkan bisa masuk pasar Timur Tengah (Timteng), mulai dari minyak sawit hingga kopi. Putaran pertama perundingan I-GCC FTA akan dimulai pada September 2024 untuk membahas kepentingan perdangan dan investasi,

"Kita punya hubungan sejarah yang panjang tapi hubungan dagangnya sedikit," kata Zulhas di Kementerian Perdagangan, Rabu (31/7).

Zukhas juga menargetkan perundingan I-GCC FTA akan rampung dalam dua tahun mendatang atau pada  2026. "FTA dulu, FTA aja kalau bisa sudah bagus. Mudah-mudahan dua tahun kelar," katanya.

Sejumlah komoditas akan masuk pasar Timteng

Dengan adanya I-GCC FTA ekspor produk Indonesia ke Timur Tengah diyakini semakin mudah. Zulhas juga menyebutkan, ada beberapa komoditas potensial dari Indonesia yang akan diekspor ke Timteng.

"Ada minyak sawit, suku cadang kendaraan, tekstil, kopi, perhiasan, dan jasa tenaga kerja," katanya.

Sekretaris Jenderal GCC, Jasem Mohamed Albudaiwi, menyambut baik adanya perundingan I-GCC FTA. Perjanjian ini menurutnya dapat meningkatkan nilai perdagangan antara Indonesia dan GCC.

Jasem juga menggarisbawahi sejumlah poin pembahasan, di antaranya terkait perdagangan barang, jasa, kepabeanan, dan ekonomi syariah. GCC juga turut mendorong pembahasan investasi, perdagangan UMKM, perdagangan tambang, hambatan dagang, sanitasi tanaman, kerja sama bidang ekonomi, hingga hak cipta.

"Angka bukan tujuan kita, Negara-Negara Teluk memiliki rencana dalam perdagangan ekonomi, dengan kesepakatan ini, Negara-Negara Teluk akan mencapai pasar baru untuk barang-barang yang bermacam-macam ini," kata Jasem.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Beban Kerja Tinggi dan Gaji Rendah, Great Resignation Marak Lagi
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil